Jakarta (ANTARA) - Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Isu Air, Retno Marsudi, menyampaikan diperlukan investasi besar di bidang air untuk mengatasi krisis air dan menjaga ketahanan iklim.
"Hal yang dapat dilakukan pertama investasi besar untuk infrastruktur air, termasuk infrastruktur yang tangguh terhadap perubahan iklim. Infrastruktur tidak hanya berarti bangunan fisik, tetapi juga investasi dalam ekosistem seperti restorasi lahan basah, perlindungan daerah tangkapan air, konservasi tanah, dan lainnya," kata dia dikutip di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan hal itu dalam forum Dialog Ketahanan Pangan digelar Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) di Jakarta.
Ia menjelaskan investasi air berpotensi menghadirkan keuntungan yang besar.
Dia mengatakan setiap satu dolar AS investasi air berpotensi meraup keuntungan lebih dari 4,5 dolar AS.
Ia mengatakan 3,5 miliar orang yang menghadapi masalah kekurangan sanitasi layak dan 702 juta orang tinggal di negara dengan tingkat stres air tinggi atau kritis.
Selain itu, 3,2 miliar orang hidup di kawasan pertanian yang menghadapi kekurangan air tinggi atau sangat tinggi dan hanya 0,5 persen dari total air di bumi merupakan air tawar yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Ia mengatakan saat ini sekitar 91 persen pendanaan air masih berasal dari anggaran publik. Negara berkembang rata-rata hanya mengalokasikan 0,5 persen PDB untuk infrastruktur air.
"Padahal, menurut Bank Dunia, setiap satu dolar investasi air dapat menghasilkan imbal hasil 4,5 dolar baik dalam pertumbuhan ekonomi, kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, maupun ketahanan iklim," kata Retno.
Ia mendorong kehadiran teknologi efisiensi air, pengembangan varietas tanaman hemat air, digitalisasi pengelolaan kuantitas dan kualitas air, serta pemanfaatan kembali air limbah.
Ia menyatakan diperlukan pula koordinasi lintas sektor untuk mengatasi persoalan air.
"Keempat, transformasi sektor air, pangan, dan energi bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Semua pihak harus terlibat. Pendekatan inklusif memastikan keberlanjutan serta memastikan masyarakat merasakan manfaatnya," kata dia.
Menjawab paparan itu, PT Tigalapan Investama Group menjalin kerja sama dengan PT KMU Konstruksi Indonesia untuk memperkuat pembangunan infrastruktur air bersih dan air limbah dalam rangka mendukung target swasembada air yang menjadi salah satu Astacita Presiden Prabowo Subianto.
Kolaborasi dilakukan sebagai upaya pihak swasta dalam mendukung swasembada air.
“Ini sangat penting untuk mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah,” kata President Director KMU Lim Ning Hing.
Baca juga: Utusan PBB serukan dunia bersatu atasi tiga tantangan besar bidang air
Baca juga: Retno: Dunia butuh 600 miliar dolar AS atasi kesenjangan investasi air
Baca juga: Retno Marsudi: Manajemen air berkelanjutan untuk swasembada pangan
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































