Jakarta (ANTARA) - Atlet selancar ombak Indonesia I Made Ariyana dan Dylan Wilcoxen menciptakan "perang saudara" pada final Liga Surfing Dunia (World Surf League) Qualifying Series (QS) 2000 Manokwari Pro.
Hal itu dipastikan setelah mereka melewati all Indonesian semifinal yang berlangsung di Pantai Petrus Kafiar Amban, Manokwari, Papua Barat, Sabtu.
I Made Ariyana mengungguli kompatriotnya Ketut Agus dengan total poin 8,60 setelah mencatatkan dua ombak terbaiknya 5,00 dan 3,60. Sementara, Ketut Agus harus puas dengan total nilai 7,93 poin.
Sementara itu, Dylan unggul 0,19 poin dari I Made Mahendra untuk memastikan tempat di babak puncak setelah mencatatkan total nilai 11,93 untuk dua ombak terbaiknya 6,00 dan 5,93, demikian catatan WSL.
Di sektor putri, Jasmine Studer menjadi wakil Indonesia di babak final, yang akan bersaing dengan peselancar Jepang Anon Matsuoka.
Baca juga: Peselancar Indonesia dominasi semifinal WSL QS Manokwari Pro
Baca juga: Event surfing internasional di Manokwari diikuti lima negara
Jasmine mencapai babak akhir setelah unggul dari rekan senegaranya Kya Heuer pada babak semifinal dengan catatan nilai 11,33 poin berbanding 10,77 milik kompetitornya.
Pada babak empat besar juga tercipta "perang saudara" antara Matsuoka dan peselancar Jepang lainnya Renon Matsuyama. Matsuoka mencatatkan nilai 14,50 poin, sementara Matsuyama harus tersingkir dengan 10,57 poin.
Manokwari Pro WSL QS 2000 terdiri atas empat divisi, yaitu opening men senior 40 orang, junior men 28 orang, women senior 16 orang, dan women junior 10 orang.
Sekitar 30 persen dari total peserta 94 orang berasal dari Amerika, Australia, Brasil, Inggris, dan Jepang. Sisanya, berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk atlet selancar lokal.
Baca juga: Peselancar Indonesia Bronson Meydi juara WSL QS 6000 Siargao
Baca juga: Rio Waida lolos ke 16 besar WSL Tahiti Pro usai selamat dari eliminasi
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































