Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Retail (Pertare) memperkuat kesiapsiagaan pekerja Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) melalui simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) guna memastikan seluruh personel mampu merespons cepat, tepat, dan aman saat menghadapi berbagai kondisi kritis.
"Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat dilaksanakan di SPBU COCO 41.551.01 Lempuyangan dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kesiapan pekerja menangani keadaan darurat," kata Manajer Health, Safety, Security, & Environment (HSSE) Pertare Ruli Handoko dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan, kegiatan PKD merupakan agenda berkala yang dilaksanakan di berbagai lokasi SPBU COCO sebagai bentuk penerapan Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), serta untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan pengelolaan risiko bagi para pekerja SPBU.
“Tidak bisa dipungkiri, SPBU merupakan area dengan potensi bahaya yang tinggi baik dari sisi keselamatan maupun keamanan," ujarnya.
Baca juga: SPBU Palmerah Jakarta Barat jadi "rest area darurat" imbas kemacetan
Oleh karena itu, kata dia, simulasi tersebut dilakukan sebagai sarana evaluasi kesiapan prosedur, keandalan peralatan, dan efektivitas komunikasi di lapangan, sehingga risiko dapat diminimalisir.
Dalam pelaksanaannya, Pertare bekerja sama dengan personel TNI-Polri setempat menjalankan skenario mengenai penanganan tindak kejahatan dan mitigasi bahaya kebakaran yang berpotensi terjadi dalam kondisi nyata di SPBU.
Pekerja SPBU dilatih untuk melakukan pembagian peran dan tanggung jawab, prosedur evakuasi, pengendalian situasi darurat serta komunikasi terstruktur agar operasional SPBU segera aman kembali dan keselamatan pekerja maupun pelanggan terjaga.
Pertare terus berupaya mencapai rencana jangka panjang yang bertujuan untuk menjadi perusahaan ritel energi nasional kelas dunia.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga simulasi keadaan darurat di SPBE dan SPBU Ambon
"Melalui semangat Satukan Energi Melayani Negeri, kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan menyatukan energi untuk keberlanjutan negeri," kata Ruli.
Rofiq, salah satu operator SPBU COCO 41.551.01 Lempuyangan menilai simulasi itu sangat penting dan bermanfaat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko sekecil apapun utamanya bagi bekerja di SPBU.
"Jika di kemudian hari situasi darurat tidak terhindarkan, melalui pelatihan ini kami berharap bisa lebih percaya diri dalam menghadapi keadaan tersebut,” ujar Rofiq.
Dia berharap simulasi itu dapat menjadi landasan untuk memperbaiki berbagai kelemahan yang ditemukan di lapangan, sekaligus meningkatkan kompetensi pekerja apabila situasi darurat terjadi.
Baca juga: Pertamina Manokwari latih OKD atasi kebakaran SPBU
"Dengan pemahaman dan keterampilan yang baik, potensi kerugian dapat diminimalisir secara signifikan," katanya.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































