Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Gas, bagian dari Subholding Gas Pertamina (Persero), berhasil meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani di wilayah Teluk Pandan, Kutai Timur, Kalimantan Timur, melalui program Permata Borneo.
Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Gas, Imam Rismanto mengatakan, sebagai hasil nyata dari program tersebut, jumlah panen untuk tanaman hortikultura meningkat dari semula 40 kali menjadi 60 kali panen yang menandakan peningkatan kualitas dan kuantitas hasil tani yang signifikan.
“Peningkatan ini turut memberi dampak langsung pada peningkatan ekonomi petani lokal, dan menjadi contoh nyata keberhasilan program pemberdayaan pertanian berbasis kolaborasi lintas sektor,” ujar Imam di Jakarta, Jumat.
Keberhasilan tersebut, menurutnya, mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dimana pada Rabu (14/5), melakukan kunjungan ke Program Pemberdayaan Pertanian Marta Tani Mandiri di Desa Martadinata, Teluk Pandan.
Baca juga: Indonesia-Belanda bangun kolaborasi hortikultura berbasis "greenhouse"
Kunjungan rombongan dari Pemkab Kutai Timur itu bertujuan untuk meninjau dan mengevaluasi secara langsung implementasi program pertanian yang sedang dijalankan oleh Kelompok Tani Buntu Batu di bawah pendampingan PT Pertamina Gas OKA.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur, Diah Ratnaringrum mengatakan, kehadiran Pertamina Gas OKA sebagai pendamping dan pelaksana program telah memberi dampak positif bagi petani lokal.
Salah satu sorotan utama dalam kunjungan ini adalah pemanfaatan teknologi solar panel dalam mendukung kegiatan pertanian.
Solar panel ini telah berhasil diimplementasikan sebagai sumber energi bersih dan berkelanjutan. Selain memberikan energi pada sistem irigasi, solar panel juga mendukung penerangan serta akomodasi listrik kelompok.
Baca juga: Petani binaan Pertamina EP Jambi perkuat ketahanan pangan hortikultura
Energi dari solar panel juga digunakan mengoperasikan sistem pemupukan otomatis yang terintegrasi dengan alat Pispa yang memanfaatkan sistem Venturi Injektor dari PT Pertamina Gas OKA.
“Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mengucapkan banyak terima kasih kepada Pertamina Gas atas kepedulian terhadap petani yang ada di Kabupaten Kutai Timur, khususnya di Kecamatan Teluk Pandan," ujar Diah.
Setelah meninjau teknologi green energy tersebut, rombongan melanjutkan kunjungan ke lahan pertanian seluas lima hektare yang dikelola oleh Kelompok Tani Buntu Batu.
Lahan yang ditanami berbagai komoditas hortikultura, seperti tomat, terong hijau dan terong ungu; kacang hijau panjang; dan daun bawang sereh telah menghasilkan panen 4,8 ton selama periode tanam.
Tanaman-tanaman ini telah mendapat perlakuan khusus melalui metode pertanian berkelanjutan memberikan dampak yang signifikan, baik dari segi pertumbuhan tanaman maupun hasil panen yang semakin optimal.
Penggunaan produk pertanian mandiri yang dibuat oleh petani buntu batu mampu menghemat 70 persen penggunaan pupuk.
Program Permata Borneo merupakan bagian dari narasi program pemberdayaan masyarakat Pertagas, yang ingin memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat dengan memperkenalkan inovasi pertanian ramah lingkungan yang mendukung swasembada pangan dan energi bersih.
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025