Jakarta (ANTARA) - Perbanas Institute bekerja sama dengan Asian Institute of Chartered Bankers (AICB) Malaysia akan mengadakan berbagai program bagi bankir di Indonesia untuk meraih sertifikasi global.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara kedua lembaga pendidikan itu membuka jalan bagi berbagai bentuk kolaborasi ke depan, termasuk pelatihan bersama, pertukaran pengetahuan, hingga pengembangan kurikulum pendidikan perbankan yang relevan dengan kebutuhan industri perbankan.
Usai penandatanganan di Jakarta, Jumat, Rektor Perbanas Institute, Prof Hermanto Siregar, MEc, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam membangun kapasitas sumber daya manusia yang unggul.
“Kami percaya bahwa pengakuan internasional seperti Chartered Banker akan memperkuat kredibilitas dan kepercayaan terhadap perbankan nasional. Kerja sama ini adalah investasi jangka panjang untuk membentuk pemimpin-pemimpin keuangan masa depan,” ujarnya.
Baca juga: Waketum Perbanas yakin program pemerintah akan dorong "demand" kredit
Acara itu didahului dengan kegiatan Sharing Session bertajuk “Advance Your Banking Career with the Exclusive Chartered Banker by Experience (CBBE)”, sebagai bagian dari inisiatif untuk mempercepat peningkatan profesionalisme di sektor perbankan nasional.
Mr. Paul Denton dari Chartered Banker Institute UK pada acara itu menyoroti bahwa pengalaman para profesional perbankan tidak boleh dikesampingkan.
“CBBE adalah tentang memberikan pengakuan terhadap kepemimpinan dan integritas yang telah teruji dalam praktik. Kami ingin membangun komunitas bankir yang tidak hanya kompeten, tapi juga dihormati secara global,” jelasnya saat membawakan sesi utama.
Sementara itu, Prof. Manivannan Saman dari Asian Banking School menambahkan bahwa daya saing sektor keuangan tidak akan maksimal tanpa akuntabilitas yang ditopang oleh profesionalisme tinggi.
Baca juga: Perbanas proyeksikan kredit tumbuh di kisaran 10,6 persen pada 2025
“Kami melihat Indonesia sebagai mitra penting dalam membangun jaringan bankir Asia yang terstandarisasi secara internasional,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung di Griya Perbanas Jakarta itu mempertemukan para pimpinan bank anggota Perbanas dengan para pemimpin institusi perbankan internasional.
Mereka mendapatkan wawasan langsung tentang pentingnya program CBBE sebuah jalur pengakuan profesional bagi bankir senior yang telah memiliki pengalaman panjang, namun belum mendapatkan sertifikasi formal bertaraf internasional.
Menurut Prof Hermanto, transformasi sektor perbankan Indonesia menuntut lebih dari sekadar adaptasi teknologi, tetapi memerlukan juga kepemimpinan yang tangguh dan standar kompetensi yang diakui secara global.
Baca juga: Dosen Perbanas: Hadapi tarif trump, pilih diplomasi tarif dengan AS
Baca juga: Perbanas waspadai dampak gejolak suku bunga terhadap ekonomi RI
"Program CBBE memberikan pengakuan global tanpa mengabaikan konteks lokal dan kebutuhan transformasi industri perbankan Indonesia," katanya.
Sementara Dio Alexander Samsoeri selaku Wakil Bendahara Perbanas, menyampaikan harapan besar terhadap kerja sama itu.
“Saat kita berbicara tentang masa depan keuangan yang berkelanjutan, maka investasi terbesar adalah pada manusianya. Kami ingin mendorong para pemimpin bank di Indonesia untuk mengambil peran lebih aktif dalam inisiatif ini,” pungkasnya
Pewarta: Budhi Santoso
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025