Tangerang (ANTARA) - Pengelola Kawasan Industri ModernCikande Industrial Estat (MCIE) menyebutkan sedang melakukan pengembangan fase ketujuh mencakup lahan sekitar 840 hektar dan fase kedelapan seluas 1.000 hektare.
"Saat ini pengembang sedang membangun infrastruktur modern, peningkatan kapasitas air dan listrik, serta persiapan penerapan jaringan 5G untuk mendukung operasional industri berteknologi tinggi," kata Direktur Utama PT Modern Industrial Estat Pascall Wilson dalam keterangannya di Tangerang, Banten, Jumat.
Pascall Wilson menambahkan hingga kini, dari total 3.175 hektare kawasan, sekitar 1.445 hektare di antaranya telah dikembangkan secara bertahap.
Kemudian penjualan lahan sampai kuartal keempat mencapai sekitar 50 hektare. Sementara secara keseluruhan mulai dari fase pertama hingga keenam mencatatkan kinerja stabil.
"Sektor yang masuk pun beragam, mulai dari industri tekstil, elektronik, building material, stationery, hingga perusahaan-perusahaan baru yang menjadikan Indonesia sebagai basis produksi," ujarnya.
Sales Marketing General Manager PT Modern Industrial Estat Gregorius Eddy Yap Kurniawan menambahkan peningkatan permintaan di kawasan ModernCikande didorong oleh masuknya investor asing yang tengah melakukan relokasi industri dari sejumlah negara Asia akibat perubahan kebijakan perdagangan global.
"Hal tersebut menciptakan peluang signifikan bagi Indonesia, termasuk prospek ke depan ModernCikande," katanya.
Hingga kini, lebih dari 350 perusahaan lokal maupun multinasional dari berbagai sektor seperti food and beverages, otomotif, kimia, baja dan smelter, hingga home and building materials telah beroperasi.
Selain itu, ModernCikande terus memperkuat pelayanan perizinan dengan mekanisme pendampingan yang memungkinkan proses konstruksi pabrik berjalan bersamaan dengan pengurusan perizinan.
"Sehingga investor dapat menghemat waktu dan biaya," katanya.
Baca juga: Kawasan industri di Serang wakili Indonesia ajang FIABCI di Negeria
Baca juga: DPR pastikan RUU Kawasan Industri akomodasi aspirasi pelaku usaha
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































