Pengamat: BGN tak alergi kritik, masukan publik jadi perbaikan

2 weeks ago 5

Jakarta (ANTARA) - Pengamat komunikasi Emrus Sihombing menilai Badan Gizi Nasional (BGN) tidak alergi terhadap kritik dan justru menjadikan masukan publik sebagai pendorong perbaikan dalam menjalankan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Saya pikir BGN soal MBG harus jujur bahwa banyak kritik dari berbagai kalangan, tetapi justru karena kritik itu, banyak perbaikan dilakukan. Ini sangat positif," kata Emrus dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Ia menegaskan bahwa MBG merupakan program milik masyarakat sehingga wajar jika ada kritik. Yang terpenting, menurutnya, adalah bagaimana BGN merespons dengan langkah konkrit.

"Tidak ada lembaga yang sempurna, tetapi ketika kritik dan masukan dijawab dengan perbaikan, itu jauh lebih progresif dan bermanfaat. Seringkali instansi ketika dikritik justru defensif. Namun, saya melihat BGN berbeda, mereka terus memperbaiki. Ini luar biasa dan memberi harapan besar bahwa program Presiden Prabowo Subianto ini akan semakin dekat di hati masyarakat," ujarnya.

Emrus menilai seluruh fungsi manajemen-perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan hingga pengendalian memang penting. Namun, menurutnya, pengawasan adalah kunci utama.

"Dari seluruh fungsi manajemen, yang paling penting adalah pengawasan dari semua unsur," ujarnya.

Ia menyarankan agar peran para Wakil Kepala BGN diperkuat, khususnya dalam hal pengawasan teknis dan legalitas pelaksanaan MBG di lapangan. Menurut dia, pembagian tugas pengawasan harus jelas dan berjenjang agar kesalahan tidak berulang.

Ia meyakini jika pengawasan yang dilakukan berjalan baik, kasus keracunan yang beberapa waktu lalu terjadi bisa diatasi.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) tersebut menilai pengawasan mencakup dua dimensi, yaitu proses penyediaan makanan MBG, mulai dari pengolahan hingga distribusi dan aspek legalitas dapur, termasuk kepatuhan terhadap aturan kepemilikan dan kapasitas operasional.

"Jangan sampai dapur berkapasitas 10-20 porsi tiba-tiba melayani hingga 30, tetapi memakai badan hukum lain untuk mengakali batasan. Secara yuridis mungkin tidak melanggar, tapi itu akal-akalan. Jangan dimainkan," ucapnya.

Emrus mengingatkan bahwa program MBG harus tetap berbasis ekonomi lokal. Untuk itu, ia menolak keterlibatan politisi atau pihak yang tidak berpengalaman dalam bisnis makanan.

"Biarlah yang mengerjakan adalah mereka yang memang berpengalaman dalam memasak dan mengelola makanan. Jangan tiba-tiba orang politik atau pengusaha di luar bidang ini masuk hanya karena ada uangnya," katanya.

Ia juga mendorong agar UMKM kuliner seperti warteg, rumah makan Padang, pengelola kantin sekolah, dan kelompok ibu rumah tangga diberi ruang dalam rantai pasok MBG.

"Jangan sampai program ini justru jadi lahan bisnis politikus atau pejabat. Saya mengimbau ketua umum parpol melarang kadernya masuk bisnis MBG kalau bukan bidangnya," tuturnya.

Menurut Emrus, MBG merupakan program yang baik dan harus diperluas cakupannya.

"Ke depan, MBG bukan hanya untuk anak sekolah, ibu hamil, atau ibu menyusui, tetapi juga bisa diperluas untuk mengecek restoran-restoran dari sisi gizi dan kebersihannya. Supaya masyarakat umum ikut merasakan manfaatnya," katanya.

Baca juga: Akademisi sebut pentingnya buka wacana publik yang transparan soal MBG

Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Emrus juga meyakini BGN sudah memetakan titik-titik rawan yang perlu diantisipasi, terutama terkait lonjakan permintaan bahan pangan.

Ia menekankan pentingnya koordinasi antara berbagai lembaga, seperti Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, pemerintah daerah, dan BGN sendiri.

"Tanpa koordinasi, Natal dan tahun baru serta MBG bisa menjadi dua kekuatan yang saling menekan, maka koordinasi harus solid," katanya.

Emrus juga mendukung langkah tegas BGN dalam menutup dapur yang tidak memenuhi standar keamanan pangan.

"Ini soal kesehatan generasi muda. Kita yang tua sudah menunggu giliran, jadi jangan main-main dengan gizi anak. Tutup semua dapur nakal," ucap dia.

Baca juga: Pelibatan masyarakat kunci jamin pasokan bahan baku MBG

Baca juga: BGN minta mitra libatkan peternak kecil hingga UMKM pasok bahan MBG

Baca juga: Tingkatkan mutu MBG, BGN latih ribuan penjamah makanan SPPG Sulsel

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |