Jakarta (ANTARA) - Organisasi sayap perempuan muslim Partai Golkar, Pengajian Al-Hidayah, di Jakarta pada Sabtu menggelar acara doa dan munajat bersama untuk korban bencana alam banjir dan longsor yang terjadi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Selain doa bersama, Pengajian Al-Hidayah juga melaksanakan penggalangan donasi. Sejak awal DPP dilantik sampai dengan saat acara doa dan munajat bersama digelar, total donasi yang terkumpul sebesar Rp157.550.000.
Ketua Umum DPP Pengajian Al-Hidayah Hetifah Sjaifudian dalam keterangan diterima di Jakarta, Minggu, menegaskan pentingnya persatuan umat dalam menghadapi musibah.
"Kita sebagai organisasi perempuan harus memiliki komitmen sosial dan kepedulian yang tinggi. Oleh sebab itu, kegiatan ini bukanlah sekadar formalitas, melainkan tanggung jawab moral dan tanggung jawab keagamaan kita merupakan satu amanat,” ucapnya.
Dirinya berharap doa yang dilantunkan dapat meringankan para korban bencana.
“Semoga Allah SWT memberikan ketabahan kepada para korban dan mempercepat pemulihan di daerah-daerah yang terdampak bencana,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat DPP Pengajian Al-Hidayah Sri Suparni Bahlil berpesan agar semua pihak terus menjaga semangat gotong-royong dan kebersamaan dalam upaya membantu korban bencana.
Ia pun mengapresiasi Pengajian Al-Hidayah yang telah menginisiasi acara doa dan munajat bersama.
“Kita doakan semoga saudara-saudara kita di sana diberikan kekuatan, ketabahan, dan keikhlasan serta bisa melalui ujian dan musibah ini dengan ikhlas dan segera berlalu,” ucapnya.
"Semoga acara ini membawa kebaikan bagi kita semua. Ini adalah gambaran Al-Hidayah yang sesungguhnya bergerak tanpa menunggu dan hadir tanpa diminta,” imbuhnya.
Baca juga: Pemkab Agam sediakan dua lokasi hunian sementara bagi korban bencana
Baca juga: LKBN ANTARA serahkan bantuan untuk pengungsi di Pidie Jaya, Aceh
Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































