Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan memperkuat peran pemuda dalam menjaga nilai-nilai, pelestarian budaya dan ketahanan bangsa melalui Jambore Pemuda Adat 2025.
"Pemuda adat berperan penting dalam keberlanjutan denyut nadi kehidupan budaya bangsa. Sejak dulu para pemuda telah banyak berkiprah dalam sejarah perjuangan dan berbagai momentum perubahan di negara ini," ujar Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan Restu Gunawan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Restu, bonus demografi dengan struktur piramida penduduk yang lebih banyak diisi oleh populasi pemuda menjadi anugerah untuk menyongsong visi Indonesia Emas 2045, namun di sisi lain juga menjadi tantangan dalam menghadapi perubahan zaman akibat disrupsi teknologi informasi dan komunikasi.
Baca juga: Jambore Nasional Pemuda adat digelar Kampung Muser
"Perubahan ini perlu disikapi secara strategis oleh generasi muda adat selaku pewaris nilai budaya dan tradisi. Pemuda adat harus mampu bertransformasi di tengah perkembangan zaman dengan tetap berpijak pada identitas dan karakteristik budayanya," katanya.
Karena itu melalui kegiatan Jambore Pemuda Adat, pemuda diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya peningkatan kualitas SDM kebudayaan untuk membentuk insan budaya yang kreatif, inovatif dan produktif dalam berkarya.
"Melalui kegiatan yang sudah berlangsung diharapkan tercipta ruang inovasi dan kolaborasi, untuk mendorong adanya pertemuan ide-ide kreatif lahirnya ekspresi budaya yang tetap berpijak pada kearifan lokal," katanya lagi.
Baca juga: Giring: Jambore pemuda adat jadi upaya perkuat penjaga warisan budaya
Ia juga berharap, ke depan, sinergi para pihak dalam pemberdayaan pemuda adat agar perannya sebagai agent of continuity, agent of cultural innovation dan digital actor dapat terus berlangsung dalam menjaga budaya dan lansekap geopark Gunung Batur, Bali.
Kegiatan Jambore Pemuda Adat Kawasan Gunung Batur 2025 di Wantilan Tunon Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, yang berlangsung selama empat hari yakni 21-24 November ini diikuti 500 peserta dari 22 desa adat, yang terdiri atas pemuda adat, pemangku adat, Majelis Desa Adat, komunitas budaya, lembaga adat, dan unsur pemerintah daerah.
Baca juga: Pemuda adat tingkatkan kapasitas upaya konservasi di Sorong Selatan
Sebelumnya Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha melalui saluran virtual mengatakan pemuda khususnya pemuda adat di Bali harus dapat memperkuat nilai-nilai budaya salah satunya lewat Jambore Pemuda Adat.
"Kita berharap setelah kegiatan ini para peserta dapatkan ilmu dan wawasan baru bagaimana penguatan kapasitas dan pertukaran pengetahuan budaya, seperti Ritual adat, sebagai ruang sakral pendidikan nilai dan simbol keberlanjutan budaya antar generasi, " jelas Giring.
Baca juga: Kapolri: Pemuda ujung tombak penjaga kelestarian lingkungan
Baca juga: Ratusan pemuda ikuti Jambore Relawan DAS Babel
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































