Jakarta (ANTARA) - Dewan Pembina Pengurus Besar Asosiasi Bola Tangan Indonesia (PB ABTI) Zulkifli Hasan optimis tim nasional bola tangan indoor putra Indonesia mampu menggondol medali emas di SEA Games Thailand 2025 di Thailand pada 9 hingga 20 Desember.
Zulkifli Hasan, yang juga merupakan Menko Pangan, mengatakan bahwa peluang tim Merah Putih untuk mencapai kesuksesan di cabang bola tangan sangatlah terbuka lebar.
"Memantau semangat juang para atlet yang melakukan Pelatnas di Pontianak, Kalbar, kami optimis mampu menyuguhkan medali emas bagi Merah Putih, " kata Zulkifli Hasan dalam keterangan resmi, Selasa.
Ketua Umum PB ABTI, Zulfydar Zaidar Mochtar mengatakan bahwa kedatangan Dewan Pembina PB ABTI, Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Anggota Komisi 5 DPR RI, Boyman Harun SH ke Pontianak dalam rangka kunjungan kerja memberikan tambahan energi kepada timnas Indonesia.
Baca juga: PB-ABTI: 100 persen peserta seleksi SEA Games 2025 dari PON Aceh-Sumut
"Saya bersyukur Zulkifli Hasan dan Boyman Harun selama kunjungan kerja ke Pontianak menyempatkan diri memberikan motivasi bagi timnas bola tangan untuk menyumbang prestasi terbaik bagi Indonesia, " kata Zulfydar Zaidar.
Zulfydar berpendapat bahwa saat ini secara teknik dan mental tanding timnas putra sudah siap menghadapi lawan - lawannya di multi event dua tahunan ASEAN ini.
Parameter itu dibuktikan saat meraih medali perunggu Kejuaraan Seahaf (Asean Handball Federation) 2022 di Bangkok. Begitu juga saat diturunkan di kategori mahasiswa, timnas bola tangan putra yang diperkuat 14 pemain dan dipimpin 4 pelatih saat tampil di Asean Univercity Games di Surabaya, Jawa Timur juga meraih medali perunggu.
Empat pelatih yang dikomandoi M Arif, Slamet, Siti Nur, Casanova, Gilang, ini juga diberi kepercayaan menempa atlet timnas bola tangan Indonesia selama melakukan Pelatnas di Pontianak, Kalbar hingga tampil di SEA Games 33 Thailand.
Baca juga: KOI beri dukungan PB ABTI untuk siapkan atlet ke Olympic Youth Games
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
