Outlook Pertanian 2026 dari Swasembada ke Sistem Pangan Berkelanjutan

5 hours ago 3
Prospek pertanian tetap terbuka, tetapi menuntut konsistensi kebijakan, keberanian berinovasi, dan kesungguhan dalam memperkuat fondasi strukturalnya.

Jakarta (ANTARA) - Menjelang pergantian tahun, sektor pertanian selalu berada di persimpangan harapan dan kenyataan.

Harapan, karena pertanian tetap menjadi sandaran hidup jutaan keluarga sekaligus penopang ketahanan bangsa. Kenyataan, karena sektor ini terus diuji oleh perubahan iklim, tekanan pasar, keterbatasan lahan, hingga regenerasi petani yang tak kunjung tuntas.

Dalam situasi seperti inilah, berbicara tentang outlook pertanian bukan sekadar menyusun proyeksi angka atau daftar target produksi, melainkan upaya membaca arah zaman dan menimbang kesiapan menghadapi masa depan.

Proyeksi sektor pertanian 2026 di Indonesia diletakkan dalam kerangka tersebut. Ini akan hadir sebagai gambaran prospektif mengenai kondisi sektor pertanian Indonesia, sekaligus sebagai alat analisis untuk memahami tren, peluang, dan tantangan yang akan dihadapi dalam satu hingga beberapa tahun ke depan.

Dari sini ini tidak hanya tergambar apa yang mungkin terjadi, tetapi juga dapat dirumuskan arah kebijakan dan strategi yang diperlukan agar sektor pertanian tetap mampu menjalankan perannya sebagai penopang ketahanan pangan nasional.

Pada 2026, pemerintah menetapkan target besar swasembada pangan yang direncanakan tercapai pada 2026 dan kembali diperkuat pada periode 2028–2029.

Fokus utama diarahkan pada peningkatan produksi komoditas pangan strategis, khususnya beras, jagung, cabai, bawang merah, dan gula.

Produksi beras ditargetkan mencapai 34,77 juta ton, jagung 18 juta ton, cabai 3,08 juta ton, bawang merah 2 juta ton, serta tebu 39,5 juta ton atau setara dengan 2,8 juta ton gula.

Selain itu, peningkatan produksi kopi, kakao, dan kelapa juga menjadi perhatian, bersamaan dengan penguatan populasi sapi perah untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Target tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Baca juga: Mentan minta jangan politisasi sektor pangan

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |