Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti menekankan Hari Raya Idul Adha menjadi sarana bagi umat manusia untuk menyucikan jiwa dalam memperkuat akhlak mulia.
“Hari ini kita semua merayakan ibadah Idul Adha sebagai syariat dan risalah Islam yang Allah turunkan untuk umat manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita semua memaknai Idul Adha sebagai wujud ketakwaan dan puncak tertinggi rasa keikhlasan kita kepada tuhan yang maha kuasa,” ujar Mendikdasmen Mu'ti dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Presiden beli 985 sapi kurban, APPSI: Beri keuntungan bagi peternak
Di hadapan ratusan jamaah shalat Idul Adha 1446 Hijriah, Mendikdasmen Mu'ti menjelaskan tiga tujuan dari Hari Raya Idul Adha.
Mengutip dari kitab karangan Prof Ahmad Zahro, sejatinya Idul Adha, kata dia, menjadi sumber kebahagiaan dan tumbuhnya rasa kasih sayang antar- insan manusia.
“Lebih dari itu, Idul Adha juga menjadi wujud penegakan keadilan serta diharapkan terciptanya maslahat yang hakiki bagi manusia,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Menteri Mu'ti mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan momen Idul Adha sebagai sarana pendekatan diri kepada Allah dan sesama umat manusia.
Ia menambahkan bahwa pada saat itu, manusia dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai wujud keimanan dan ketakwaan.
Baca juga: Kemendikdasmen tebar 108 ekor hewan kurban untuk negeri
Baca juga: Dharma Jaya sediakan 1.241 sapi untuk Idul Adha 2025
"Substansi berkurban adalah membersihkan jiwa, membunuh sifat kebinatangan, menebas rasa keegoisan, dan memupus sekat-sekat sosial. Dengan berkurban, semoga kita menjadi insan manusia yang dapat membangun kohesi sosial dan menghadirkan kerahmatan dalam berkehidupan," ujarnya.
Mendikdasmen Mu'ti mengajak seluruh jamaah berdoa memanjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.
“Semoga ibadah di momen Idul Adha ini menjadi fondasi kuat bagi kita untuk senantiasa menjadi insan manusia yang bertakwa dan berguna bagi bangsa dan negara," kata Mu'ti.
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025