Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa guru memiliki peran strategis sebagai agen peradaban dalam membangun masyarakat yang harmonis di tengah keberagaman.
“Guru adalah agen peradaban. Guru menunjukkan bagaimana kita dapat hidup berdampingan, saling memahami, dan bekerja sama dengan siapa pun,” ujar M'uti dalam webinar internasional bertajuk "Peran Guru dalam Memperkuat Pendidikan Karakter dan Kewarganegaraan dalam Membangun Masyarakat yang Kohesif" seperti diikuti di Jakarta, Senin.
Berikutnya, dia menyampaikan pula bahwa guru memiliki pengaruh besar terhadap sikap dan cara pandang murid. Keteladanan sehari-hari dari guru, mulai dari cara berkomunikasi, menyikapi perbedaan pendapat, hingga mengelola konflik, akan menjadi rujukan murid dalam membangun perilaku sosial mereka. Oleh karena itu, menurut Mu'ti, penguatan kapasitas dan karakter guru menjadi prioritas yang penting untuk dilakukan.
Dalam webinar yang digelar untuk memperingati Hari Guru itu, dia juga memaparkan bahwa program Tujuh Kebiasaan Anugerah Hebat dirancang untuk mendukung pembentukan karakter tersebut, termasuk kebiasaan bermasyarakat yang mendorong sekolah melakukan kegiatan lintas agama, kolaborasi lintas kelompok, serta kunjungan antarkomunitas.
“Guru perlu menghargai murid yang menunjukkan sikap inklusif, memberikan apresiasi kepada mereka yang mau bekerja sama lintas perbedaan,” ujarnya.
Mu'ti lalu menegaskan bahwa peran guru sangat menentukan keberhasilan pembentukan masyarakat yang terbuka dan toleran.
“Guru bukan hanya pendidik, tetapi pembentuk masa depan bangsa,” kata dia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan (GTKPG) Kemendikdasmen Nunuk Suryani menyampaikan bahwa guru memegang peran sentral dalam pembentukan karakter dan kewarganegaraan peserta didik.
Sejalan dengan peran itu, Nunuk mengatakan, melalui peneladanan dan interaksi sehari-hari, guru menjadi figur yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan sikap disiplin, empati, rasa ingin tahu, kemampuan menyelesaikan masalah. Peran itu lalu membuat guru menjadi sosok yang bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran, melainkan juga pembentuk fondasi moral yang membedakan generasi yang kuat dan berkarakter.
Peran tersebut, ujar Nunuk, juga semakin bernilai penting di tengah meningkatnya disinformasi, polarisasi sosial, dan dinamika global yang menuntut penguatan nilai empati dan tanggung jawab sosial dalam diri peserta didik.
Baca juga: Mendikdasmen ajak guru dan orang tua perkuat kesalehan digital anak
Baca juga: Kemendikdasmen: Guru berperan sentral bentuk karakter peserta didik
Baca juga: Kemendikdasmen berikan beasiswa untuk 150.000 guru Indonesia pada 2026
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































