Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung reformasi menyeluruh Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) dalam sesi II Pertemuan Menteri Perdagangan APEC (APEC MRT) di Jeju, Korea Selatan.
Budi mengatakan salah satu yang akan didorong dalam reformasi ini adalah pemulihan sistem penyelesaian sengketa dua tingkat dan pengangkatan kembali anggota Badan Banding WTO.
"Kami mendukung peran APEC dalam memperkuat sistem perdagangan multilateral dengan fokus pada reformasi WTO, termasuk pemulihan mekanisme penyelesaian sengketa dua tingkat dan pengangkatan kembali anggota Badan Banding untuk memastikan sistem yang adil dan dapat diandalkan," kata Budi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Mendag menyampaikan keprihatinannya atas peningkatan praktik tarif resiprokal yang merugikan perekonomian Indonesia.
Menurut dia, praktik tersebut mengganggu perdagangan di Indonesia yang menekankan pada akses pasar global yang adil.
Namun demikian, Pemerintah Indonesia tidak menempuh retaliasi dalam menghadapi tantangan perdagangan global.
Pemerintah Indonesia memilih untuk mengedepankan diplomasi dan fokus mencapai solusi yang saling menguntungkan.
"Kami percaya pendekatan pembalasan hanya akan memperburuk ketidakpastian dan ketidakstabilan ekonomi global. Indonesia akan terus mengedepankan diplomasi dan keterlibatan konstruktif untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan," ujarnya.
Mendag juga menggarisbawahi pentingnya kemajuan kolektif dalam menyelesaikan isu-isu substansial WTO, antara lain, subsidi pertanian dan perikanan.
Menurut dia, proses negosiasi harus dilakukan dengan prinsip transparansi dan inklusivitas, serta sesuai dengan mandat yang disepakati pada Konferensi Tingkat Menteri Ke-11 (MC11) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, terutama SDG 14.6.
Terkait Konferensi Tingkat Menteri Ke-14 WTO yang diagendakan pada 2026 di Kamerun, Budi menegaskan dukungan Indonesia terhadap implementasi Visi Putrajaya 2040.
Ia juga menekankan pentingnya mencapai hasil yang signifikan pada pertemuan tersebut.
"Indonesia percaya bahwa kerja sama yang inklusif, adil, dan transparan merupakan kunci dalam memperkuat sistem perdagangan multilateral. Kami siap bekerja sama secara konstruktif dengan seluruh anggota untuk mencapai hasil yang substantif dan seimbang pada MC14 mendatang," imbuh Budi.
Baca juga: Mendag bahas tiga isu utama dalam APEC MRT di Jeju
Baca juga: Mendag siap bahas sistem perdagangan kawasan di APEC MRT
Baca juga: Mendag siasati dampak perang dagang dengan bidik pasar ekspor baru
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025