Menag: Indonesia miliki modal kuat jaga perdamaian dunia

2 weeks ago 11
Indonesia, sebagai negara Muslim yang besar di dunia, memiliki modalitas besar untuk ikut serta menjaga perdamaian dunia sebagaimana amanat konstitusi

Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan Indonesia memiliki modal yang kuat dalam menjaga perdamaian dunia sesuai amanah konstitusi.

“Indonesia, sebagai negara Muslim yang besar di dunia, memiliki modalitas besar untuk ikut serta menjaga perdamaian dunia sebagaimana amanat konstitusi,” ujar Menag Nasaruddin Umar di Tangerang Selatan, Kamis.

Pada seminar Internasional yang digelar di UIN Jakarta itu bertajuk “Indonesia’s Contribution to Contemporary Global Peace and Conflict Resolution”, Menag menjelaskan politik luar negeri bebas aktif menempatkan Indonesia pada posisi netral, namun aktif mendorong penyelesaian damai melalui jalur diplomasi.

Netralitas ini memberikan kepercayaan dari berbagai pihak untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai juru bicara utama perdamaian.

Baca juga: Menag: Sudah saatnya RI beri penghargaan bagi tokoh perdamaian dunia

​Menag memberikan sorotan khusus pada peran aktif pemerintah dalam konflik Israel-Palestina. Ia menyebutkan isu Palestina akan selalu menjadi perhatian masyarakat Indonesia sebagai manifestasi solidaritas ukhuwwah Islamiyyah.

​Keterlibatan aktif Presiden Prabowo Subianto semakin kuat. Dalam Sidang Umum ke-80 PBB pada 23 September 2025 Presiden Prabowo menyatakan dukungan penuh terhadap Solusi Dua Negara (Two-State Solution) sebagai satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian abadi.

Kehadiran Presiden Prabowo dalam KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh Mesir pada 13-14 Oktober 2025 menjadi bukti pengakuan dunia terhadap peran mediasi Indonesia.

“Diplomasi politik ini diperkuat oleh diplomasi kemanusiaan yang melibatkan masyarakat sipil, seperti pengiriman tim medis dan pembangunan rumah sakit, yang menyentuh aspek paling mendasar dari bantuan kemanusiaan global,” kata Menag Nasaruddin Umar.

Baca juga: Ofensif diplomatik Prabowo dalam konflik Palestina-Israel

​Sementara itu Rektor UIN Jakarta Asep Saepudin Jahar menyatakan tujuan kemerdekaan Indonesia adalah ikut melaksanakan ketertiban dunia, menjadikan diplomasi sebagai diplomasi kemanusiaan, bukan perluasan pengaruh geopolitik.

"Fakta bahwa Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, sekaligus negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, menjadikan kita unik. Ini membuktikan bahwa Islam, demokrasi, dan kemanusiaan dapat berjalan seiring," ucapnya.

​Indonesia, menurutnya, tidak lagi memposisikan sebagai negara adidaya, tetapi sebagai negara penyeimbang moral di tengah polarisasi geopolitik. Hal ini menobatkan Indonesia sebagai pemimpin moral dunia Islam, yang dihormati berkat keteladanan dalam menjaga harmoni dan martabat kemanusiaan.

Baca juga: MPR: Dunia akui peran Presiden Prabowo wujudkan perdamaian Gaza

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |