Mayoritas kota-kota besar berpotensi diguyur hujan ringan-sedang

2 weeks ago 12

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan mayoritas kota-kota besar di Indonesia berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada Jumat.

Dalam sistem peringatan dini cuaca BMKG, untuk wilayah Sumatra, kota-kota besar yang berpotensi diguyur hujan ringan hingga sedang, yakni Medan, Pekanbaru, Padang, Tanjung Pinang, Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, dan Bandar Lampung.

“Aceh diprakirakan berawan tebal,” ujar Prakirawan BMKG Zen Putri dalam siaran cuaca yang diikuti dari Jakarta.

Hujan ringan hingga sedang juga berpotensi terjadi di Bandung, Semarang, dan Surabaya. Sementara Banten, Jakarta, dan Yogyakarta diselimuti awan tebal.

Bali dan Lombok diprakirakan berawan. Kupang diprakirakan diguyur hujan dengan intensitas ringan.

Di Pulau Kalimantan, Kota Pontianak, Banjarmasin, dan Tanjung Selor berpotensi diguyur hujan deras yang dapat disertai petir. Samarinda dan Palangkaraya berpotensi diguyur hujan ringan.

Baca juga: BMKG: Siklon Tropis Senyar tergolong tidak umum di Selat Malaka

Di Pulau Sulawesi, hujan ringan hingga sedang diprakirakan merata di seluruh kota besar yakni di Makassar, Mamuju, Palu, Gorontalo, Manado, dan Kendari.

Di wilayah paling timur, seluruh kota seperti Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura, Jayawijaya, dan Merauke diprakirakan diguyur hujan ringan hingga sedang.

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengatakan saat ini memasuki periode peningkatan curah hujan yang menandai peralihan menuju puncak musim hujan.

Berdasarkan analisis tiga bulan terakhir, curah hujan terus mengalami kenaikan signifikan, dengan sebagian besar wilayah berada pada kategori menengah hingga tinggi.

Ia menjelaskan fenomena La Nina lemah saat ini tengah berlangsung dan diprediksi bertahan hingga Maret 2026.

Namun, dampaknya terhadap peningkatan curah hujan dinilai tidak terlalu signifikan saat puncak musim hujan nanti.

“La Nina lemah akan bertahan hingga awal tahun 2026, namun pada puncak musim hujan dampaknya terhadap penambahan curah hujan tidak terlalu signifikan. Meski begitu, curah hujan tinggi pada periode tersebut tetap perlu diwaspadai,” ujarnya

BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem dan dampaknya terhadap aktivitas harian, khususnya di wilayah dengan curah hujan tinggi.

Baca juga: BMKG deteksi potensi cuaca ekstrem picu bencana susulan di Aceh-Sumbar

Baca juga: BMKG prediksi tingkat intensitas hujan di Aceh mulai menurun

Baca juga: BMKG: Gempa di Simeulue Aceh tidak berpotensi tsunami

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |