Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan mitra-mitranya menyalurkan bantuan spesifik bagi para penyintas banjir di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, terutama bagi kelompok rentan termasuk perempuan dan anak.
Menteri PPPA Arifah Fauzi di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa bencana seringkali memberikan dampak yang lebih besar bagi kelompok rentan, khususnya perempuan dan anak. Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan koordinasi lintas sektor untuk memastikan kebutuhan spesifik dan perlindungan kelompok ini tetap terpenuhi.
Adapun bantuan ini, katanya, merupakan kolaborasi bersama UNFPA, Perempuan Khonghucu Indonesia, serta Unilever.
“Penyaluran bantuan dilakukan secara terkoordinasi dengan pemerintah daerah serta para relawan di lapangan. Setiap bantuan dikemas sesuai kebutuhan spesifik kelompok rentan yang membutuhkan perlindungan dan perhatian ekstra,” katanya.
Baca juga: KemenPPPA-KKP kirim bantuan ke perempuan-anak penyintas banjir Sumatra
Paket bantuan yang dikirim mencakup kit (perlengkapan) remaja, kit perempuan dewasa, kebutuhan harian, hingga perlengkapan kebersihan yang disalurkan dari berbagai pihak. UNFPA menyalurkan bantuan spesifik berupa kit remaja (laki-laki dan perempuan dengan perlengkapan menstruasi), kit perempuan dewasa, dan kit perempuan disabilitas.
Selain itu, Perempuan Khonghucu Indonesia memberikan bantuan berupa sabun mandi, sampo, pasta gigi, obat sakit gigi, minyak kayu putih, pembalut, popok bayi berbagai ukuran, pakaian dalam, handuk, selimut, tisu basah, dan hijab.
Dukungan tambahan juga diberikan oleh Unilever berupa sabun mandi, sampo, serta pasta gigi dan sikat gigi untuk dewasa dan anak.
Baca juga: KPPPA koordinasi dirikan shelter perempuan - anak di wilayah bencana
Arifah mengungkapkan harapannya bahwa bantuan itu tidak hanya memenuhi kebutuhan mendesak, tetapi juga memberikan rasa aman bagi penyintas, khususnya perempuan dan anak yang seringkali menghadapi kerentanan lebih tinggi dalam situasi bencana.
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































