Jakarta (ANTARA) - Kementerian Haji dan Umrah mengajak masyarakat mendoakan para korban banjir di Sumatra agar mereka diberikan kekuatan dan ketabahan menghadapi bencana hidrometeorologis itu.
“Saya juga ingin menyampaikan bela sungkawa dan keprihatinan dengan bencana alam yang hari ini sedang dihadapi oleh saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, kemudian di Sumatera Barat,” ujar Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak di Jakarta, Jumat.
Banjir bandang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatra. Data Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Kamis (27/11) sore, banjir bandang dan tanah longsor meluas di 13 kabupaten/kota di Provinsi Sumut.
Sebanyak 13 wilayah dilanda bencana alam itu, terdiri atas sembilan kabupaten dan empat kota, yakni Kabupaten Langkat, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Tapanuli Utara.
Di Provinsi Sumatera Barat, wilayah terdampak banjir bandang dan tanah longsor, meliputi Agam, Padang Pariaman, Bukittinggi, Solok, dan Padang, sedangkan di Aceh dilaporkan 10 di antara 23 kabupaten/kota menetapkan status darurat bencana banjir yang membuat 1.497 jiwa mengungsi dan dua warga dilaporkan meninggal dunia.
Baca juga: Evakuasi banjir Aceh terhambat akses terputus dan gangguan komunikasi
Menanggapi hal tersebut, Dahnil menyebut bencana hidrometeorologis menjadi semacam peringatan dari Sang Pencipta agar manusia tidak lalai dalam merawat alam dengan baik dan benar.
Pemerintah terus berupaya melakukan evakuasi dan pencarian, sekaligus penanganan dampak bencana agar para korban banjir segera mendapatkan bantuan serta pemulihan.
“Oleh sebab itu, kita berdoa untuk seluruh rakyat Indonesia yang sedang mengalami bencana, mulai dari Aceh sampai dengan Sumatera Barat, Sumatera Utara, selalu dilindungi oleh Allah. Kuat menghadapi semua tantangan yang sedang dialami, dan insyaallah pemerintah akan terus hadir untuk saudara-saudara kita yang sedang mengalami bencana alam,” kata dia.
Basarnas mengerahkan personel perbantuan dari sejumlah kantor SAR di luar daerah untuk memperkuat operasi pencarian dan evakuasi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat melalui jalur laut menyusul terputus akses darat akibat banjir dan tanah longsor.
Kepala Basarnas Mohammad Syafii mengatakan langkah tersebut sebagaimana hasil koordinasi karena jalur darat di sejumlah titik masih belum dapat dilalui sehingga pengiriman personel dan peralatan juga dilakukan menggunakan armada laut.
“Karena jalur darat beberapa titik masih terputus, kita mengerahkan dengan fasilitas laut, KN SAR kami sudah siaga,” ujarnya.
Baca juga: Seskab jelaskan jenis logistik yang dikirim ke lokasi banjir Sumatera
Baca juga: Gubernur instruksikan penanganan cepat korban banjir bandang Agam
Baca juga: Kirim bantuan, TNI AU kerahkan pesawat A400M ke lokasi banjir Sumatera
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































