Kemendag genjot efisiensi sistem logistik lewat digitalisasi

2 weeks ago 5
Digitalisasi dan penyederhanaan perizinan ini kami dorong untuk menciptakan proses yang lebih efisien

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus memperkuat efisiensi sistem logistik nasional melalui percepatan digitalisasi dan penyederhanaan proses perizinan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan mengatakan upaya tersebut dilakukan guna mendukung kelancaran arus barang dan penguatan ekosistem perdagangan nasional.

"Digitalisasi dan penyederhanaan perizinan ini kami dorong untuk menciptakan proses yang lebih efisien," kata Iqbal dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Saat ini, integrasi sistem Online Single Submission (OSS), INATRADE dan Indonesia National Single Window (INSW) menjadi kunci penyederhanaan proses perizinan berusaha yang transparan dan responsif.

Integrasi tersebut sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025
tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

Integrasi sistem perizinan menjadi langkah penting pemerintah untuk menyamakan standar pelayanan antarinstansi serta meningkatkan efisiensi waktu dan biaya bagi pelaku usaha.

Dengan penerapan satu kali input data dan konektivitas antarsistem, proses perizinan dapat berjalan lebih sederhana tanpa duplikasi prosedur.

Kemendag juga memperkuat efisiensi rantai distribusi barang di dalam negeri. Melalui efisiensi rantai distribusi tersebut, produsen barang mudah basi atau tidak tahan lebih lama dari tujuh hari dapat menjual barang secara langsung kepada konsumen tanpa harus menunjuk distributor.

Selain itu, Kemendag memastikan kelancaran distribusi antarwilayah melalui pemanfaatan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) yang bekerja sama dengan pemerintah daerah.

Mekanisme ini terbukti membantu menjaga stabilitas pasokan, khususnya pada komoditas pangan.

Selain berkolaborasi dengan pemerintah daerah, Kemendag juga bekerja sama dengan Kementerian
Perhubungan, serta operator kapal dan operator pesawat dalam melaksanakan Program Gerai Maritim.

Program yang digagas oleh Kemendag tersebut bertujuan meningkatkan perdagangan antarpulau, mengurangi biaya distribusi barang, meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan di daerah tertinggal, terpencil, dan perbatasan (3 TP), serta memperluas jaringan distribusi produk unggulan daerah.

Iqbal juga mengungkapkan bahwa kolaborasi lintas kementerian dan lembaga yang selama ini terjalin berpegang pada kerangka regulasi yang telah ditetapkan pemerintah.

"Untuk memastikan sinergi berjalan efektif, kita semua berpegang pada aturan dan kebijakan terkait Ekosistem Logistik Nasional (National Logistics Ecosystem/NLE). Dengan begitu, upaya efisiensi logistik yang kita lakukan dapat terintegrasi dan memberikan dampak nyata bagi dunia usaha," ujar Iqbal.

Kemendag turut mendorong peningkatan kualitas layanan logistik melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9375:2025 terkait gudang fulfillment.

Standar tersebut memastikan pengelolaan gudang dilakukan secara aman, terukur, dan memiliki visibilitas stok waktu nyata (realtime) sehingga mendukung pertumbuhan perdagangan digital dan meningkatkan
keandalan rantai pasok niaga-el di Indonesia.

Baca juga: Wamendag tekankan logistik adaptif hadapi tantangan global

Baca juga: ALFI gandeng Kemendag hingga Kadin dorong diplomasi logistik nasional

Baca juga: Mendag minta kepala daerah perkuat pengawasan harga menjelang Natal

Baca juga: Mendag sebut RUU Komoditas Strategis jadi acuan kebijakan terpadu

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |