JAFF 2025 dibuka Menbud, usung tema "Transfiguration"

2 weeks ago 5

Yogyakarta (ANTARA) - Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025 memasuki hari kedua pada Minggu (30/11) setelah resmi dibuka di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas, Universitas Gajah Mada (UGM) pada Sabtu (29/11) malam.

Festival film yang memasuki usia ke-20 tahun bertema "Transfiguration" itu akan berlangsung selama delapan hari, hingga 6 Desember, dengan menayangkan 227 film dari 43 negara.

"227 film dari 43 negara dengan 894 karya yang masuk, ini menjadi sinyal kuat bahwa ekosistem film Indonesia dan Asia terus tumbuh, serta bahwa dunia semakin percaya pada kualitas kurasi dan kekayaan budaya kita,” ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Baca juga: JAFF Market 2025 jadi momentum promosi strategis IP lokal

Fadli lalu menyatakan Kementerian Kebudayaan berkomitmen terhadap pelestarian warisan sinema Indonesia ini, dan menyoroti pentingnya strategi pengarsipan film yang terencana untuk menjaga memori sinema Indonesia.

"Arsip film adalah bagian penting dari kekayaan budaya bangsa," ujar Fadli.

Fadli menjelaskan bahwa komitmen terhadap pelestarian warisan sinema tersebut perlu diwujudkan melalui serangkaian program yang telah dimulai kementerian.

Program awal yang menjadi fokus adalah restorasi film-film lama.

Baca juga: Menekraf sebut JAFF Market buka peluang IP kreatif Indonesia mendunia

Ke depan, pemerintah berencana membangun sistem pengarsipan film nasional yang lebih terorganisasi dan terpadu.

Sistem itu akan diwujudkan melalui penghimpunan arsip yang kini tersebar di berbagai pihak, termasuk perusahaan film, industri periklanan, dan para pemilik hak cipta.

Dalam sambutannya, ia juga menyebut bahwa tema "Transfiguration" mencerminkan semangat transformasi dan kedewasaan ekosistem sinema Asia, termasuk Indonesia.

Baca juga: Kemenekraf dukung JAFF Content Market untuk perkuat kekayaan IP lokal

Selain menyatakan komitmennya soal pengarsipan film, Fadli Zon juga menekankan pentingnya pembangunan museum film yang representatif.

Di sisi lain, dimensi ekonomi kreatif festival ini turut diperkuat dengan kehadiran Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya.

Kehadiran Menteri Riefky secara spesifik menegaskan dukungan kementerian terhadap program industri, pasar film JAFF Market.

Pasar film itu diharapkan menjadi platform untuk komersialisasi kekayaan intelektual (IP) film Indonesia, memfasilitasi pertemuan antara sineas lokal dengan produser, distributor, dan investor internasional.

Baca juga: JAFF dorong sineas daftar program JAFF Market untuk jaring koneksi

Langkah tersebut bertujuan memperkuat posisi dan daya saing industri film nasional.

Direktur JAFF Ifa Isfansyah dan Pendiri Festival Garin Nugroho menyatakan bahwa film merupakan artefak budaya yang memerlukan perlakuan khusus dan strategi pengarsipan yang terencana.

Garin Nugroho juga mengapresiasi perjalanan dua dekade festival ini, menyebut JAFF berhasil bertransformasi menjadi ruang yang melahirkan sumber daya manusia baru dalam bidang teknis dan organisasi film, serta membangun dialog dengan komunitas film internasional.

Acara pembukaan JAFF juga turut dihadiri oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Ahmad Mahendra, Direktur Film, Animasi, dan Video, Kementerian Ekonomi Kreatif, Doni Setiawan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, dan sejumlah pejabat daerah.

Baca juga: JAFF Market 2025 hadirkan enam program unggulan

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |