Gunung Marapi semburkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter

3 months ago 26

Padang (ANTARA) - Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melaporkan gunung tersebut menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter pada Senin pukul 09.06 WIB.

"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi pukul 09.06 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak," kata petugas PGA, Ahmad Rifandi di Padang, Senin.

Baca juga: Gunung Marapi meletus, berstatus waspada radius aman tiga kilometer

Dari laporan PGA, kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 serta durasi sekitar 51 detik. Saat ini Gunung Marapi masih berstatus Waspada atau Level II.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi, antara lain melarang masyarakat, wisatawan, atau pengunjung berkegiatan di dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (kawah verbeek).

PVMBG juga mengingatkan ancaman potensi lahar dingin, terutama bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari puncak gunung api.

Kondisi tersebut terutama saat terjadi hujan atau musim hujan. Kemudian, apabila terjadi hujan abu, masyarakat diimbau menggunakan masker penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan saluran pernapasan.

Baca juga: Erupsi Marapi lontarkan abu vulkanik setinggi 1.200 meter

Baca juga: PGA laporkan erupsi Gunung Marapi Kamis malam sekitar 44 detik

PGA bersama PVMBG juga terus mengingatkan adanya tumpukan material akibat letusan gunung api tersebut yang menyebabkan munculnya aliran air dan sewaktu-waktu berpotensi terjadi banjir lahar dingin.

Kondisi tersebut tidak bisa diabaikan, karena sangat rentan dan berbahaya, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi. Hal yang paling mungkin terjadi, yakni banjir lahar dingin seperti peristiwa 11 Mei 2024 yang menelan puluhan korban jiwa.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |