Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flotim erupsi pada Jumat pagi

10 hours ago 3

Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekam kejadian erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan ketinggian kolam abu mencapai kurang lebih 300 meter pada Jumat pagi.

"Terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, pada Jumat, 23 Mei 2025 pukul 06.49 WITA dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 300 di atas puncak atau kurang lebih 1.884 meter di atas permukaan laut," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-Laki Herman Yosef Mboro dalam laporan tertulis yang diterima di Labuan Bajo, Jumat.

Ia menambahkan bahwa erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29.6 milimeter (mm) dan durasi kurang lebih 56 detik.

Kolom abu, lanjut dia, teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki masih Awas meski tak erupsi 24 jam terakhir

Dia mengatakan bahwa saat ini status Gunung Lewotobi Laki-Laki berada pada status Level IV atau Awas.

Oleh karena itu, kata dia, masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam kilometer dan sektoral barat - utara - timur laut sejauh tujuh kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki .

Masyarakat juga diminta agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, dan Nawakote.

Baca juga: Badan Geologi: Lava muncul di kawah Lewotobi, potensi erupsi eksplosif

Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-Laki juga diminta untuk memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

Pewarta: Gecio Viana
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |