Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail meyakini embarkasi haji di daerah itu segera terealisasi berkat dukungan dan doa masyarakat.
"Saya minta didoakan agar embarkasi haji di daerah ini segera terealisasi," kata Gusnar di Gorontalo, Selasa, saat melepas jamaah calon haji (JCH) Kloter 28 di Asrama Haji, Kota Gorontalo.
Ia meminta kepada para JCH agar doa yang pertama saat tiba di tanah suci adalah doa mewujudkan embarkasi di Gorontalo.
"Kalau kita sudah jadi embarkasi, Insya Allah bapak/ibu semua atau keluarga yang akan datang tidak perlu lagi transit ke Makassar tapi langsung menuju tanah suci," kata Gusnar.
Baca juga: Reunifikasi jamaah terpisah rombongan diapresiasi Komnas Disabilitas
Baca juga: 197 calon haji Parigi Moutong mulai masuk asrama transit Palu
Ia mengutarakan proses terwujudnya Embarkasi Haji Gorontalo menjadi salah satu fokus nya.
Ia mengaku surat pertama yang ditandatangani yakni undangan rapat dengan Kakanwil Kemenag untuk membahas hal tersebut.
Oleh karena itu, ia berpesan agar jamaah melupakan sejenak urusan dunia dan meluruskan niat hanya untuk beribadah.
Menurutnya, pelaksanaan sunnah haji menjadi penting, namun jangan sampai lalai saat Wukuf di Arafah sebagai rukun dan puncak haji.
"Saya anjurkan sebaiknya tunggu setelah Wukuf agar kesehatan masih prima tidak perlu jor-joran karena jutaan umat manusia memperebutkan ruangan yang kecil biasanya tanpa kita sadar ketika berdesak-desakan Itu mengeluarkan energi yang banyak, oleh sebab itu saya menganjurkan jaga kesehatan," kata Gusnar.
Musim haji tahun ini, Gorontalo memberangkatkan sebanyak 970 calon haji yang dibagi menjadi tiga kloter yakni 28, 30 dan 32.
Pemberangkatan Kloter 28 dilaksanakan pada hari ini dengan 393 calon haji yang diberangkatkan, disusul dengan Kloter 30 dengan 393 calon haji pada Kamis dan Kloter 32 dengan 184 calon haji yang diberangkatkan pada hari Jumat.*
Baca juga: Tiga calon haji Aceh kloter ketiga batal berangkat karena sakit
Baca juga: Jamaah calon haji Sleman diberangkatkan menuju Asrama Haji Donohudan
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025
