Gubernur tetapkan Aceh berstatus tanggap darurat bencana

2 weeks ago 5

Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menetapkan Aceh berstatus tanggap darurat bencana menyusul bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor yang terjadi hampir di seluruh wilayah Aceh dalam beberapa hari terakhir.

"Hari ini saya Gubernur Aceh menetapkan status keadaan tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Aceh," kata Mualem di Banda Aceh, Kamis.

Pernyataan itu disampaikannya usai menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) terkait penetapan Rancangan Qanun Aceh tentang APBA 2025 di ruang serbaguna DPR Aceh, di Banda Aceh.

Mualem menyampaikan penetapan status tanggap darurat bencana ini berlangsung selama 14 hari terhitung sejak 28 November sampai 11 Desember 2025.

Dia menegaskan bahwa selama ini Pemerintah Aceh juga telah menyalurkan bantuan darurat ke sejumlah kabupaten/kota, dan kondisi di lapangan hingga saat ini semakin kompleks.

"Kami sampaikan bahwa pemerintah Aceh melalui SKPA terkait telah memberikan bantuan dalam penanganan bencana tersebut," ujarnya.

Baca juga: 799 site telekomunikasi di Aceh mati karena bencana banjir
Baca juga: Kemendagri kirim tim cek lokasi banjir dan longsor di Aceh dan Sumut

Penetapan status darurat diharapkan mempercepat mobilisasi logistik, evakuasi, dan dukungan lintas lembaga untuk menangani bencana yang kini meluas di berbagai daerah di Aceh.

Di sisi lain, Mualem menyebutkan bahwa saat ini akses transportasi mulai lumpuh di sejumlah daerah, termasuk putusnya jembatan di jalan nasional Banda Aceh-Medan, yang menyebabkan distribusi bantuan dan mobilisasi petugas terhambat.

"Kita minta kepada Kapolda Aceh agar menyediakan helikopter untuk keperluan peninjauan ke wilayah-wilayah terisolasi banjir," kata Mualem.

Sebagai informasi, Aceh diguyur hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi lama dalam sepekan terakhir. Laporan terakhir dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), banjir sudah merendam 20 dari 23 kabupaten/kota di Aceh.

Akibat banjir dan longsor di Aceh, selain rumah, jalan dan putusnya jembatan, banyak lahan pertanian terendam hingga padamnya listrik karena ada tiang-tiang transmisi roboh.

Bahkan, musibah hidrometeorologi ini juga telah menelan korban jiwa sebanyak 13 orang.

Baca juga: Menko PMK kerahkan tim tanggap darurat tangani bencana di Sumatera
Baca juga: Aceh Tengah darurat bencana, 9 warga meninggal akibat banjir & longsor

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |