Garuda Indonesia masih kaji rencana merger dengan Pelita Air

2 weeks ago 4

Jakarta (ANTARA) - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyampaikan bahwa pembahasan rencana penggabungan usaha atau merger dengan PT. Pelia Air masih terus dikaji dan belum memasuki tahap final.

Dalam public expose secara virtual di Jakarta, Kamis, Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia Thomas Sugiarto Oentoro menyatakan prosesnya kini berada dalam fase kajian yang dilakukan bersama para pemegang saham terkait.

"Itu adalah satu yang kita masih dalam tahap pembicaraan dengan pemegang sahamnya, yaitu Danantara, dan juga dengan Pertamina," ujarnya.

Ia menambahkan saat ini Perseroan masih mendalami sejumlah opsi sebelum dapat memberikan penjelasan lebih rinci kepada publik.

"Sekarang ini kita sedang menjalankan kajian dan melihat beberapa opsi untuk hal tersebut, jadi saya belum bisa menjelaskan secara detail. Tapi itu sedang kita lakukan sekarang," kata Thomas.

Adapun diberitakan sebelumnya, Direktur Niaga Garuda Indonesia Reza Aulia Hakim menerangkan kewenangan penuh atas rencana merger berada di tangan para pemegang saham.

"Jadi pada prinsipnya kami Garuda Indonesia menyerahkan sepenuhnya wewenang mengenai hal ini sepenuhnya kepada pemegang saham," ujarnya.

Menurut dia, proses analisis awal tengah dilakukan di bawah koordinasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

"Dapat kami sampaikan bahwasanya kami mengikuti panduan strategis dari Danantara, dan hingga saat ini dalam tahap analisis awal antara pemangku kepentingan di bawah arahan dan panduan strategis dari Danantara," katanya.

Sementara dari sisi pemegang saham, Danantara memastikan bahwa wacana penggabungan Pelita Air dan Garuda Indonesia masih dievaluasi tanpa tenggat waktu tertentu.

CEO Danantara Rosan Roeslani menegaskan bahwa pembahasan dilakukan secara bertahap untuk memastikan konsolidasi berjalan sesuai kebutuhan industri dan arah kebijakan pemegang saham.

Adapun rencana merger ini merupakan bagian dari langkah strategis Pertamina untuk merapikan portofolio usaha. Sebagaimana disampaikan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri, bahwa konsolidasi Pelita Air dengan Garuda Indonesia sejalan dengan peta jalan perusahaan.

Baca juga: Bos Garuda tunda tiga pesawat baru, prioritaskan perbaikan armada

Baca juga: Danantara targetkan pesawat grounded Garuda kembali beroperasi di 2026

Baca juga: Danantara yakin Garuda Indonesia cetak laba di kuartal III-2026

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |