Dhaka, Bangladesh (ANTARA) - Enam anggota pasukan penjaga perdamaian asal Bangladesh tewas dan delapan lainnya terluka dalam serangan drone oleh kelompok teroris di markas PBB di Abyei, Sudan selatan, menurut keterangan pemerintah sementara Bangladesh pada Sabtu (13/12).
Dalam sebuah pernyataan, Muhammad Yunus mengungkapkan keterkejutannya atas insiden tersebut dan mengatakan: "PBB telah diminta untuk mengambil langkah mendesak guna memberikan perawatan medis terbaik dan bantuan yang diperlukan bagian para penjaga perdamaian yang terluka."
Sebelum sebuah pernyataan yang diunggah di Facebook, pihak militer mengatakan bahwa insiden terjadi di Abyei dan pertempuran masih berlangsung.
Namun belum ada tanggapan dari misi PBB.
Misi penjaga perdamaian Pasukan Keamanan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Abyei (UNISFA) mulai dikerahkan pada 2011.
Wilayah Administratif Abyei yang kaya minyak dikelola oleh Sudan Selatan dan Sudan, dengan kedua negara mengklaim kepemilikan dan telah terlibat dalam konflik selama bertahun-tahun.
Mandat misi tersebut diperbarui pada bulan lalu.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Liga Arab kecam serangan drone mematikan di Kordofan Selatan, Sudan
Baca juga: Dua penjaga perdamaian tewas, Sekjen PBB kecam bentrokan di Abyei
Baca juga: Israel kirim bantuan ke Sudan Selatan, Gaza tetap dilanda kelaparan
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































