Bupati Aceh Timur instruksikan evakuasi warga terjebak banjir

2 weeks ago 14

Banda Aceh (ANTARA) - Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Alfarlaky menginstruksikan BPBD dan tim SAR segera mengevakuasi puluhan warga yang bertahan di atap rumah setelah terjebak banjir.

"Kami instruksikan segera mengevakuasi warga terjebak banjir. Kami juga mengimbau masyarakat di sekitar lokasi banjir mewaspadai banjir susulan, mengingat curah hujan masih tinggi dan potensi banjir susulan dapat terjadi," kata Iskandar Usman Alfarlaky di Aceh Timur, Rabu.

Sebelumnya, puluhan warga Desa Krueng Lingka, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, dilaporkan bertahan di atap rumah untuk menyelamatkan diri setelah terjebak banjir yang semakin meninggi.

Bupati menyebutkan pemerintah daerah mengerahkan seluruh personel maupun logistik darurat untuk mempercepat proses penyelamatan serta memberikan bantuan kepada warga terdampak.

"Hingga kini, tim evakuasi masih terus berusaha menjangkau seluruh korban yang terjebak. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada serta menunggu tim evakuasi tiba," katanya.

Sementara itu, Mul, warga Desa Krueng Langka, yang dihubungi, mengatakan ketinggian air begitu cepat hanya dalam hitungan menit, sehingga merendam rumah warga.

"Banyak keluarga yang awalnya masih berada di dalam rumah terpaksa memecahkan plafon atau menggunakan tangga darurat untuk bisa naik ke atap guna menghindari banjir," katanya.

Ia mengatakan banjir di wilayah tersebut terjadi karena hujan deras sejak Rabu (26/11) dini hari. Ketinggian banjir lebih dari satu meter dan meningkat cepat membuat warga tidak memiliki waktu mengungsi, sehingga mereka memilih menyelamatkan diri di atap rumah.

"Warga, terutama anak-anak dan orang tua atau lanjut usia bertahan di atap dengan kondisi basah dan kedinginan menunggu bantuan datang. Warga berharap tim evakuasi segera tiba di lokasi banjir," kata Mul.

Informasi yang dihimpun, tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur, SAR, TNI, Polri, dan relawan dilaporkan dalam perjalanan ke lokasi banjir. Mereka membawa perahu karet dan peralatan SAR.

Namun, derasnya arus air dan keterbatasan akses menuju lokasi membuat proses evakuasi terhambat. Petugas juga harus memastikan kondisi warga yang terjebak tetap aman agar proses penyelamatan bisa dilakukan tanpa risiko tambahan.

Baca juga: 13 korban meninggal akibat bencana hidrometeorologi di Sumut

Aliran listrik di beberapa titik di wilayah banjir tersebut dipadamkan guna mencegah terjadinya korsleting di tengah meningkatnya genangan air yang semakin meluas.

Situasi ini menambah kesulitan warga terdampak banjir yang terisolasi karena tidak dapat menghubungi keluarga atau melaporkan kondisi mereka secara maksimal.

Bencana lainnya juga terjadi di Kabupaten Aceh Timur sepanjang dua hari terakhir. Dua mobil tertimpa pohon besar saat melintasi di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh di Desa Matang Pineung, Kecamatan Darul Aman.

Marzuki, pengendara mobil, mengatakan angin kencang berlangsung sejak sore sebelum menyebabkan pohon berdiameter besar tumbang pada Selasa (25/11) malam.

"Kejadian berlangsung begitu cepat. Dua mobil yang melaju dari arah berlawanan tertimpa pohon tumbang. Belum diketahui apakah ada korban atau tidak," katanya.

Beberapa warga yang berada di lokasi kejadian menyebut ada melihat penumpang yang keluar dari kendaraan dalam kondisi syok dan dibantu warga sekitar ke tempat aman.

Kejadian tersebut menyebabkan kemacetan panjang dari dua arah. Beberapa pengemudi mengaku sudah terjebak lebih dari tiga jam tanpa bisa bergerak sama sekali.

Kondisi gelap membuat sebagian pengemudi kendaraan harus menyalakan lampu darurat. Warga juga membantu memberikan penerangan seadanya di lokasi tersebut.

Tim gabungan dari BPBD, TNI dan Polri serta relawan telah tiba di lokasi dengan membawa alat pemotong kayu. Proses penanganan terkendala karena minimnya penerangan dan ukuran batang pohon yang besar.

Baca juga: 31,18 hektare lahan pertanian terendam tanah longsor-banjir di Agam

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |