BPDP Kemenkeu fokus peremajaan 5.000 ha kebun kakao

2 weeks ago 8

Badung, Bali (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kementerian Keuangan fokus melaksanakan program peremajaan perkebunan kakao dengan target 5.000 hektare secara nasional pada 2026.

"Sentra kakao itu di antaranya Jawa Timur, Bali dan Yogyakarta," kata Kepala Divisi Umum BPDP Adi Sucipto di sela diskusi dengan media di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin.

Ia menjelaskan target peremajaan nasional itu menyesuaikan ketersediaan bibit kakao.

Adi lebih lanjut menjelaskan target tersebut juga menyesuaikan regulasi peraturan menteri dan aturan turunan yang sedang digodok Kementerian Pertanian.

Selain terkait bibit dan regulasi, imbuh dia, juga menyangkut legalitas lahan serta kesediaan petani untuk mengikuti program sukarela itu.

Saat ini, pihaknya juga menantikan pengajuan resmi untuk peremajaan perkebunan kakao melalui pemerintah daerah, termasuk salah satunya dari Sulawesi bagian tengah.

"Tapi, kami ingin ada kepastian bahwa lahan mereka itu clean and clear," ucapnya.

Ia juga mengharapkan adanya tempat pembenihan baru untuk mendukung ketersediaan bibit kakao.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia Soetanto Abdoellah dalam kesempatan yang sama menjelaskan saat ini luas perkebunan kakao di Indonesia mencapai sekitar 1,3 juta hektare.

Sebanyak 99 persen dari luasan perkebunan itu, lanjut dia, merupakan lahan perkebunan yang dikelola rakyat.

Ia menambahkan berdasarkan data Organisasi Internasional Kakao (ICCO), produksi biji kakao Indonesia per tahun mencapai kisaran 180 ribu hingga 200 ribu ton per tahun.

Di sisi lain, berdasarkan data Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, kontribusi kakao kepada APBN pada 2024 bersumber dari sektor pajak mencapai Rp3,7 triliun dan bea keluar mencapai Rp240 miliar.

Sedangkan, pada 2025, realisasi bea keluar periode Januari-September mencapai Rp150,7 miliar dan pungutan ekspor yang mulai diberlakukan pada 22 Oktober 2025 sudah mencapai Rp48,8 juta.

Baca juga: Wamendag arahkan eksportir kakao Bali manfaatkan kerja sama pemerintah

Baca juga: Kemendag: Suplai naik, harga biji kakao turun 14,5 persen

Baca juga: Setelah sawit, BPDP dorong penciptaan nilai tambah kelapa dan kakao

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |