Medan (ANTARA) - Gempa bumi tektonik dengan Magnitudo 6,3 pada Kamis pukul 11.56.24 WIB wilayah Simeulue, Provinsi Aceh, merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan tertulis yang diterima di Medan, Kamis, mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,3.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,61 derajat Lintang Utara (LU) dan 95,83 derajat Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak satu km arah selatan Simeulue, Aceh, pada kedalaman 14 km.
Baca juga: Gempa magnitudo 6,4 guncang Sinabang Aceh Kamis siang
Gempa bumi itu dirasakan di Simeulue dengan skala intensitas IV MMI, Aceh Selatan dengan skala intensitas III-IV MMI, kemudian Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Tenggara, Abdya, dan Singkil dengan skala intensitas III MMI.
Juga dirasakan di Kabanjahe, Berastagi, Tiganderket, Pidie, dan Lhokseumawe, dengan skala intensitas II-III MMI. Selain itu getaran gempa di rasakan di Kota Medan, Silangit dengan skala intensitas II MMI .
Dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami
Hingga pukul 13.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas enam gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M4,8.
Baca juga: BMKG: Gempa M5,0 di Nagan Raya Aceh akibat sesar besar Sumatera
Baca juga: BMKG: Gempa dangkal guncang Bener Meriah Aceh tengah malam
Pewarta: Juraidi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































