Jakarta (ANTARA) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung pengembangan ekosistem keuangan hijau dan sistem pembayaran digital yang inklusif, termasuk pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Pernyataan ini disampaikan di Paviliun Indonesia dalam agenda forum bisnis bertajuk “Sustainable Growth through Connectivity: Unlocking Indonesia’s Green Investment Opportunities”, World Expo 2025 Osaka, Kansai, Jepang.
“Kami percaya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang kuat adalah fondasi penting bagi keberhasilan transformasi struktural,” ujarnya sebagaimana dalam keterangan resmi, Jakarta, Kamis.
Menurut Destry, penting untuk melakukan kolaborasi lintas sektor dalam rangka mendukung transformasi ekonomi tangguh dan ramah lingkungan.
Baca juga: MPR dorong kolaborasi ASEAN wujudkan ekonomi hijau-perdagangan adil
Dia menyoroti urgensi sinergi dalam kerangka kerja sama pembiayaan hijau, ekonomi digital, dan transaksi mata uang lokal yang terus diperkuat bersama kemitraan Indonesia dan Jepang, serta mempromosikan 10 proyek unggulan di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, pemerintah Indonesia juga terus menegaskan komitmen mendorong hilirisasi dan investasi yang berkualitas.
“Indonesia tengah mendorong pembangunan industri berbasis sumber daya alam secara berkelanjutan dan peningkatan nilai tambah. Kami mengajak mitra strategis Jepang untuk ikut serta dalam transformasi ini, khususnya di sektor energi baru terbarukan, pengolahan mineral, dan kawasan industri hijau,” ujar Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Imam Soejoedi.
Penandatanganan Letter of Intent oleh investor Jepang juga dilakukan sebagai bentuk komitmen mendorong investasi hijau dan berkelanjutan.
Baca juga: Investasi hijau dan ekonomi sirkular dorong pariwisata berkelanjutan
Penandatanganan mencakup Proyek Pengembangan Bogor Tramway oleh Kishu Tetsudo Co Ltd, Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Apung oleh TEPCO Renewable Power Inc, Morimitsu Industry Co Ltd, dan ExBROAD Co Ltd, Proyek Budidaya Bandeng Terintegrasi oleh Make Moment Production, serta Proyek Pengelolaan Limbah dan Proyek Bahan Bakar RDF oleh Takashima Eisei Co Ltd.
Forum bisnis dilanjutkan dengan diskusi panel yang bertajuk “Driving Sustainable Investments: Opportunities and Challenges in Indonesia” yang membahas kebijakan investasi hijau, implementasi transaksi mata uang lokal oleh BI, dan peluang strategis pasar Indonesia.
Pada sesi business matching yang dilaksanakan usai forum bisnis, tercatat 35 calon investor bertemu dengan 10 pemilik proyek dan berpotensi ditindaklanjuti dalam rangka menarik investasi asing ke Indonesia.
Baca juga: Tren investasi properti Indonesia mengarah ke keberlanjutan
“Diskusi hari ini semakin memperkuat peran Paviliun Indonesia sebagai jembatan diplomasi investasi yang aktif memfasilitasi dialog lintas negara. Tidak hanya menjadi etalase potensi nasional, Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka ini juga menjadi ruang nyata bagi Indonesia untuk menjalin kemitraan berkelanjutan khususnya dengan Jepang, dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi hijau dan inklusif,” ucap Direktur Paviliun Indonesia Rosy Wediawaty.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025