Banjir rendam 183 hektare lahan pertanian di Padang Pariaman

2 weeks ago 8

Jakarta (ANTARA) - Seluas 183 hektare lahan pertanian di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat terendam banjir dari luapan sungai yang tak mampu membendung curah hujan tiga hari terakhir, sebagaimana dilaporkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa hujan deras yang disertai angin kencang dua hari lalu menyebabkan sejumlah aliran sungai meluap dan merendam 21 desa dalam wilayah administrasi delapan kecamatan di Padang Pariaman.

BNPB mengkonfirmasi sebagaimana laporan yang diterima dari tim petugas di lapangan, banjir tersebut sempat surut pada Minggu (23/11) malam, namun karena curah hujan masih tinggi maka hari ini air kembali naik dengan tinggi muka air rata-rata antara 30-150 centimeter.

"138 hektar lahan pertanian terdampak, 26 hektar kebun terendam. Air yang sempat surut Minggu malam kembali naik. Tinggi muka air rata-rata antara 30-150 centimeter," kata Abdul.

Dia memaparkan, mulai dari Kecamatan Lubuk Alung, Batang Anai, Sintuk Toboh Gadang, Ulakan Tapakih, 2x11 Enam Lingkung, Enam Lingkung, Nan Sabaris, hingga Kecamatan V Koto menjadi wilayah yang terdampak banjir tersebut.

Baca juga: Sebanyak 2.591 jiwa terdampak banjir di Aceh Singkil

Dari wilayah tersebut sementara ini juga dilaporkan bahwa ada dua dari 3.076 unit rumah yang terendam mengalami kerusakan akibat banjir, termasuk jalan penghubung antardesa, dua jembatan, satu bendungan, dua saluran irigasi, dan satu fasilitas sekolah dasar.

"Kerusakan juga terjadi pada jalan depan RSUD Padang Pariaman dan jalan rabat beton Korong Pasa Limau," ujarnya menambahkan.

Kendati demikian, Abdul memastikan bahwa sebanyak 9.228 orang warga korban banjir saat ini sudah dalam pendampingan petugas gabungan.

BNPB melaporkan dari jumlah korban tersebut tercatat ada sebanyak 258 warga yang mengungsi ke mushala dan rumah yang tidak terdampak di Kampung Galaluang, Parik, dan Palak Pisang, sementara selebihnya bertahan di rumah masing-masing dan tetap dalam pendampingan tim petugas gabungan di bawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Pariaman.

Baca juga: BNPB: Respons cepat daerah bantu tekan dampak banjir

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |