Manado (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengingatkan masyarakat, pengunjung atau wisatawan tidak beraktivitas dan mendekati area dalam radius 1,5 kilometer dari kawah utama (selatan) dan kawah kedua (utara) Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.
"Diharapkan juga tidak beraktivitas atau mendekati radius 2,5 kilometer (km) pada sektor barat daya dan selatan dari kawah utama," ajak Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid AN di Manado, Rabu.
Dalam laporan evaluasi Gunung Karangetang periode 1 - 15 April 2025 yang diterima Antara, masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang.
Baca juga: PVMBG catat 41 kali gempa embusan Gunung Karangetang
Muhammad Wafid juga berharap masyarakat tetap tenang, tidak terpancing berita bohong tentang erupsi Gunung Karangetang.
Serta senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
Potensi ancaman bahaya Gunung Karangetang yaitu akumulasi material hasil erupsi efusif yang berada di lembah lembah jalur luncuran/guguran lava pijar berpotensi menjadi guguran lava ke bagian hilir.
Karena itu, menurut Wafid, perlu kewaspadaan masyarakat yang tinggal di sekitarnya serta masyarakat yang akan melintasi lembah/sungai tersebut, selain itu juga perlu diwaspadai terjadinya lahar di waktu hujan di puncak.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan status Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara dari Siaga (Level III) menjadi Waspada (Level II) terhitung sejak 11 Januari 2025 pukul 18.00 WITA.
Baca juga: PVMBG: Leleran lava Gunung Karangetang tidak teramati
Baca juga: Gunung Karangetang di Sulawesi Utara naik status ke level siaga
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025