Kabupaten Padang Pariaman (ANTARA) - Angkasa Pura (AP) Indonesia Kantor Cabang Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) memastikan operasi kebencanaan melalui bandara setempat tetap berjalan optimal hingga saat ini.
"Operasi bencana tetap berjalan dan mendaratnya di Bandara Internasional Minangkabau," kata General Manager Angkasa Pura II Kantor Cabang BIM Dony Subardono di Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, Senin.
Dony mengatakan pendaratan dan pembongkaran logistik bantuan kebencanaan di BIM terutama difungsikan untuk barang-barang yang dikirim dari luar Sumbar dalam ukuran besar. Sementara, untuk pendaratan helikopter operasi bencana terdapat di dua titik yakni BIM dan di Pangkalan Udara (Lanud) Sutan Sjahrir, Kota Padang.
Dony memastikan untuk operasi kebencanaan AP Indonesia Kantor Cabang BIM akan terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik agar memudahkan pengiriman dan pendistribusian logistik bagi penyintas banjir bandang dan tanah longsor.
Baca juga: Menko PM resmikan lagi rute ke Rembele percepat kirim bantuan ke Aceh
"Kita (BIM) harus bisa memberikan fasilitas dan layanan yang lebih cepat dan mudah bagi para instansi yang sedang melaksanakan operasi kebencanaan di Ranah Minang," ujarnya.
Selama operasi kebencanaan di Ranah Minang, BIM menjadi salah satu titik paling krusial dalam mempercepat penanganan dan pemulihan dampak kerusakan akibat bencana yang terjadi. Objek vital nasional ini sangat berperan penting terutama untuk menyalurkan bantuan via udara menyusul beberapa ruas jalan yang terputus di awal-awal bencana.
"Semua operasional kita serahkan, dimana yang paling mudah dan dimana yang paling dekat untuk mempercepat penanganan bencana," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah pastikan pencarian korban terus berlanjut di tiga provinsi
Baca juga: Helikopter BNPB kirim bantuan ke daerah terisolir Aceh Tengah
Baca juga: Bakamla RI siagakan KN Pulau Dana-323 kirim bantuan bencana Sumatera
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.














































