Tenaga Ahli Menteri ESDM apresiasi komitmen DSLNG penuhi gas domestik

1 day ago 6
Tahun lalu, satu kargo DSLNG dialokasikan untuk PGN. Tahun ini, lima kargo akan dialokasikan untuk domestik. Kami mengapresiasi peningkatan dari satu menjadi lima kargo pada 2025 dan ini menunjukkan komitmen DSLNG untuk memenuhi kebutuhan energi nasi

Jakarta (ANTARA) - Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Satya Hangga Yudha Widya Putra mengapresiasi komitmen Kilang Donggi Senoro LNG (DSLNG) di Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah, memenuhi kebutuhan gas di domestik.

"Tahun lalu, satu kargo DSLNG dialokasikan untuk PGN. Tahun ini, lima kargo akan dialokasikan untuk domestik. Kami mengapresiasi peningkatan dari satu menjadi lima kargo pada 2025 dan ini menunjukkan komitmen DSLNG untuk memenuhi kebutuhan energi nasional," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Hangga pun berharap DSLNG terus berkomitmen memenuhi kebutuhan gas di dalam negeri dengan harga, yang tentunya disepakati bersama pembeli domestik.

Pada Selasa (27/5), Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Komersialisasi dan Transportasi Minyak dan Gas Bumi Hangga Yudha beserta tim mengunjungi Kilang DSLNG di Luwuk, Banggai, Sulteng.

Kunjungan tersebut bertepatan dengan sepuluh tahun beroperasinya kilang LNG keempat di Indonesia, sekaligus menjadi forum penting untuk membahas strategi pemenuhan kebutuhan energi nasional.

Melalui kunjungan tersebut, Hangga ingin memastikan dan melihat komitmen serta peran DSLNG memproduksi pasokan energi yang stabil dan aman demi ketahanan energi nasional.

Presiden Direktur DSLNG Yuichi Sakaguchi, yang menyambut Hangga dan tim Kementerian ESDM, menegaskan pihaknya berkomitmen mengalokasikan lima kargo untuk domestik pada tahun ini dan berharap dapat berkontribusi lebih banyak lagi kargo untuk Indonesia.

Menurut dia, tahun ini adalah tahun kesepuluh sejak DSLNG memulai produksi LNG.

"Selama ini, kilang kami telah menghasilkan energi dengan standar tinggi dan menyediakan pasokan energi yang aman serta stabil di Indonesia," ujar Sakaguchi.

Ia mengakui adanya tantangan ke depan dengan menekankan pentingnya arahan dari kementerian.

"Kesempatan berdiskusi langsung dengan perwakilan kementerian mengenai operasional kilang energi ini sangatlah langka dan berharga," kata Sakaguchi.

Hangga memberikan apresiasi kepada DSLNG atas pencapaian produksi yang ke-10 tahun.

"Kami memahami bahwa DSLNG, dengan pemegang saham Mitsubishi, Kogas, Pertamina, dan Medco, menerima gas dari Lapangan Senoro-Toili dan Matindok. Sejak 2015, DSLNG juga telah memiliki komitmen untuk memenuhi permintaan ekspornya," sebutnya.

Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Komersialisasi dan Transportasi Minyak dan Gas Bumi Satya Hangga Yudha Widya Putra (berdiri, tiga dari kiri) saat kunjungan kerja ke Kilang Donggi Senoro LNG (DSLNG) di Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah, Selasa (27/5/2025). ANTARA/HO-Tim Tenaga Ahli Menteri ESDM

Pada kesempatan itu, Hangga juga mengatakan permintaan langsung dari Presiden Prabowo Subianto dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia adalah memprioritaskan pemenuhan kebutuhan bagi energi domestik.

"Presiden menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029, yang akan berdampak pada peningkatan permintaan energi. Saat ini, kita masih mengimpor 1 juta barel minyak per hari dari total konsumsi 1,6 juta barel per hari, karena produksi kita hanya 600 ribu barel per hari," jelasnya.

Namun, berbeda dengan minyak, Indonesia masih memiliki surplus gas.

"Produksi gas kita sekitar 6.500 MMSCFD, sementara konsumsi 4.500 MMSCFD. Artinya, kita surplus 2.000 MMSCFD, dan itulah mengapa kita masih melakukan penjualan LNG ke luar negeri. Namun, untuk LPG, kita mengimpor 70 persen," tambahnya.

Hangga menambahkan peran gas sebagai bentuk bahan bakar fosil yang paling bersih dan menjadi bagian penting dari peta jalan transisi energi Indonesia yang masih sangat bergantung pada batu bara.

Baca juga: PGN menyepakati kontrak dengan Donggi-Senoro LNG

Baca juga: Donggi Senoro LNG klaim emisi buang rendah dan lingkungan terjaga

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |