Sutradara sebut film "Angkara Murka" kegelisahan dari ambisi kekuasaan

2 days ago 4

Jakarta (ANTARA) - Sutradara Eden Junjung dalam film terbarunya "Angkara Murka" mengangkat wujud kegelisahan terhadap berbagai bentuk ketidakadilan yang tersembunyi di balik proyek-proyek besar dan ambisi kekuasaan.

"Film ini lahir dari kegelisahan akan pengorbanan-pengorbanan yang seringkali dianggap wajar. Dalam narasi pembangunan dan kemajuan, ada jiwa-jiwa yang dikorbankan. Angkara Murka mencoba memberi suara pada yang terpinggirkan," ujar Eden, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Kamis.

Film bergenre misteri-thriller yang diproduksi oleh Forka Films ini merupakan eksplorasi kelam atas kuasa, pengkhianatan, dan kehancuran batin manusia. Dalam atmosfer penuh ketegangan, film ini menyoroti sisi gelap kekuasaan lokal yang menuntut tumbal dalam artian sesungguhnya.

Produser dari Forka Films, Ifa Isfansyah, menyampaikan bahwa "Angkara Murka" adalah manifestasi kemarahan yang sangat relevan.

Baca juga: Film horor psikologis "Angkara Murka" siap tayang di bioskop 22 Mei

"Kami ingin menghadirkan kisah yang tak hanya menghantui secara visual dan emosional, tetapi juga mengguncang kesadaran sosial. Eden Junjung membawa nafas baru pada sinema kita," ujar Ifa.

Salah satu pemeran utama, Raihaanun, mengungkapkan tantangan emosional saat mendalami karakternya. Ia memerankan sebagai seorang ibu yang terjebak dengan pilihan pahit, antara keluarga atau tunduk pada sistem kekuasaan yang korup.

"Ini bukan sekadar peran, tapi pengalaman spiritual. Banyak adegan yang membuat saya menangis, bahkan setelah kamera dimatikan," ungkap Raihaanun.

Film ini juga diiringi lagu dari band punk asal Purbalingga, Sukatani, berjudul "Tumbal Proyek" yang menjadi soundtrack resmi film.

Dibintangi oleh Raihaanun, Simhala Avadana, Whani Darmawan, dan Rukman Rosadi, film "Angkara Murka" tayang serentak diseluruh bioskop Indonesia mulai 22 Mei 2025.

Sebelumnya, film ini juga tayang perdana secara global dalam judul internasional "Mad of Madness" di Far East Film Festival (FEFF) 2025 di Udine, Italia yang digelar pada 24 April-2 Mei 2025.

Baca juga: Sinopsis film "Jalan Pulang": Kisah teror gaib & perjuangan sang ibu

Baca juga: Agus Kuncoro sebut film horor terbarunya memicu adrenalin

Baca juga: "Waktu Maghrib 2" sajikan teror lebih seram dari film pertama

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |