Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara di Jakarta pada Rabu pukul 06.09 WIB dari laman IQAir, masuk ke dalam kategori tidak sehat dan menempatkannya pada peringkat ke-11 kota-kota dengan kualitas udara buruk dunia.
Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI) Kota Jakarta berada di angka 131 dan butir partikel halus PM2,5 berada di angka 47,8 mikrogram per meter kubik.
Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif, karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif, atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Sedangkan kategori tidak sehat berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.
Lalu kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Kemudian, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
Selanjutnya IQAir mencatatkan kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Kuwait City, Kuwait dengan angka 184, urutan kedua Santiago, Chili di angka 167, urutan ketiga Tehran, Iran di angka 163, urutan keempat Minneapolis, Amerika Serikat di angka 162 dan kelima Delhi, India di angka 156.
Lalu keenam Manama, Bahrain di angka 155, ketujuh Shanghai, China di angka 153, kedelapan Kinshasa, Kongo di angka 151, kesembilan Doha, Qatar di angka 149 dan kesepuluh Dubai, Uni Emirat Arab.
Masyarakat juga diimbau selalu menjaga kesehatan dengan memakai masker apabila beraktivitas di luar rumah.
Baca juga: Selasa pagi, kualitas udara Jakarta masuk 10 besar terburuk di dunia
Baca juga: Kualitas udara Jakarta terburuk kelima di dunia pada Senin pagi
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025