PosIND gunakan skema jemput bola salurkan bantuan di daerah terdampak

2 days ago 3

Jakarta (ANTARA) - PT Pos Indonesia atau PosIND menerapkan skema "jemput bola" guna menyalurkan bantuan sosial ke daerah-daerah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Plt Direktur Utama PosIND Haris, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, memastikan dukungan sosial tak berhenti hanya di kota besar, tetapi menjangkau pelosok dan wilayah terdampak.

Menurut dia, terdapat sejumlah kendala dalam proses penyaluran bantuan di daerah-daerah terdampak penyebabnya bukan kecil yakni akses jalan terputus, listrik padam, banyak lokasi terisolasi, pusat layanan publik belum berfungsi.

"Namun, PosIND tetap bergerak. Kami melakukan tiga pola yakni pengantaran langsung, pembayaran di kantor pos, dan pembayaran berbasis komunitas," jelas Haris saat mendampingi Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf meninjau proses penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara Kesejahteraan Rakyat (BLTS Kesra) di Kantorpos Jatinegara, Jakarta Timur.

Di beberapa titik, lanjutnya pembayaran bahkan dilakukan melalui koordinasi dengan kodim, bukan sebagai acara formal, tetapi sebagai bentuk perlindungan psikologis bagi warga.

"Kalau kita datang ke posko pengungsian dan membagikan di sana, ada risiko yang tidak nyaman, karena tidak semua penerima terdata," kata Haris.

Maka, strategi penyaluran harus menjaga dua hal sekaligus yaitu ketertiban sosial dan ketepatan sasaran.

Dia menegaskan petugas PosIND masih terus bergerak mendekati penerima dan ditargetkan dua minggu ke depan bisa rampung.

Haris menyatakan bantuan BLTS kesra bukan sekadar program sosial, tetapi bagian dari upaya menjaga stabilitas ekonomi dan sosial menjelang akhir tahun.

Pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp31 triliun untuk 35 juta keluarga penerima manfaat.

Hingga saat ini realisasi penyaluran telah mencapai sekitar Rp26 triliun, tambahnya, atau terdapat sekitar 15 hingga 20 persen sisa bantuan yang harus segera disalurkan.

"Kami menargetkan seluruh bansos selesai disalurkan sebelum pertengahan Desember 2025," katanya.

Kemensos dan PosIND membuka ruang verifikasi ulang data melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan tidak ada keluarga miskin atau rentan yang terlewat, sekaligus menjaga akuntabilitas publik.

Salah satu penerima bantuan Dewi, warga Tebet, Jakarta, berharap bantuan seperti BLTS kesra diperluas karena masih banyak tetangganya yang belum menerima.

"Prosesnya cukup mudah dan tidak lama. Alhamdulillah senang karena untuk tambahan sehari-hari, apalagi saya sedang tidak bekerja,” katanya.

Hal senada diungkapkan KPM lainnya Rudi Ramli yang mengakui senang bisa nyambung keperluan sehari-hari serta modal usaha kecil-kecilan dengan bantuan pemerintah.

Baca juga: Pos pastikan distribusi bantuan Sumatera-kiriman akhir tahun optimal

Baca juga: Pos Indonesia targetkan pertengahan Desember penyaluran BLTS tuntas

Baca juga: Pos Indonesia upayakan penyaluran BLT Kesra di daerah bencana Sumatera

Pewarta: Subagyo
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |