Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur menyasar 1.211 kepala keluarga (KK) sebagai penerima bantuan dalam program "ATM Beras Mapan".
Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Paulus Luhur Budi mengemukakan pemkot telah meluncurkan program "ATM Beras Mapan". Program ini sesuai Inpres Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
"Sasaran utama penerima adalah keluarga yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, termasuk mereka yang tergolong dalam kategori miskin ekstrem," katanya di Kediri, Jumat.
Ia mengungkapkan program ini menyasar 1.211 KK yang masuk keluarga miskin ekstrem berdasarkan data P3KE (Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) Kota Kediri.
Setiap penerima bantuan akan mendapatkan beras sebanyak 5 liter. Beras tersebut bisa diambil langsung lewat "ATM Beras Mapan". Alat ini modelnya seperti mesin ATM, dan warga penerima hanya perlu menempelkan alat tersebut dan otomatis beras akan keluar.
Ia menyebut, untuk sementara ini sumber data penerima masih menggunakan P3KE.
Ke depan, jika DTSEN (Data Tunggal Sosial Dan Ekonomi Nasional) sudah diumumkan oleh pemerintah pusat, maka data penerima akan berubah dan disesuaikan dengan DTSEN.
Lebih lanjut Paulus menjelaskan program ATM Beras Mapan sebagai upaya untuk memordenisasi bantuan sosial. Selain itu, sebagai wujud layanan penyaluran bantuan sosial yang transparan, modern, tepat sasaran dan teratur.
"Untuk saat ini mesin ATM Beras masih tersedia di depan rumah dinas Wali Kota Kediri yang bisa digunakan untuk masyarakat di dua kelurahan yakni Kelurahan Balowerti dan Kelurahan Pocanan. Rencananya mesin ATM Beras juga akan ditempatkan di masing-masing kelurahan secara bertahap," kata dia.
Pihaknya menargetkan hingga akhir tahun 2025 ini seluruh kelurahan di Kota Kediri sudah memiliki mesin ATM Beras.
“Untuk 44 kelurahan lainnya akan ditempatkan di kantor kelurahan karena kami juga melihat dari sisi keamanan. Kami usahakan hingga akhir tahun ini karena memang pembuatan mesin memerlukan waktu," ujarnya.
Baca juga: ISYEF Sulsel menggandeng BSI hadirkan ATM Beras di masjid
Baca juga: Banda Aceh luncurkan ATM beras untuk warga kurang mampu
Dinas Sosial Kota Kediri, kata dia, juga akan menyiapkan sumber daya manusia yang nantinya akan diberi pelatihan dan tugas untuk penyaluran dan perawatan mesin.
“Jika nanti semua mesin ATM Beras di kelurahan sudah siap, kami juga siapkan SDM dan akan melakukan sosialisasi ke masyarakat secara bertahap," kata dia.
Terkait dengan keterbatasan mesin ATM Beras saat ini, Paulus mengatakan telah menyiapkan skema penyaluran secara manual dengan melakukan penyaluran beras kemasan 5 liter ke masing-masing kantor kelurahan.
“Tapi Ketika nanti mesin sudah ada, maka kami akan beralih ke penyaluran dengan mesin. Untuk periode pemberian bantuan akan kami usahakan untuk diberikan per bulan secara rutin,” kata dia.
Pihaknya berharap dengan adanya program ini tingkat kemiskinan ekstrem di Kota Kediri semakin menurun.
“Karena kemiskinan ekstrem pengeluaran terbanyak ialah untuk pangan. Sehingga dengan kami berikan subsidi pangan dalam bentuk beras, ada kemampuan daya beli untuk membeli barang yang lain terutama untuk kebutuhan selain pangan,” ujar dia.
Sementara itu, sebagai salah satu penerima, Samini dari Kelurahan Setonopande mengaku senang dengan adanya program ini.
Menurut dia penyaluran ATM Beras Mapan lebih mudah dan tertib. “Bantuan ini sangat membantu mencukupi kebutuhan kami, apalagi harga beras juga cenderung naik turun,” ujarnya.
Dia berharap program ini bisa terus dilakukan dan bisa tepat sasaran.
Baca juga: Pos Indonesia beri bantuan untuk ATM Beras di Bandarlampung
Baca juga: Baznas Depok siapkan ATM beras bagi warga tak mampu
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025