Jakarta (ANTARA) - Nvidia dilaporkan tengah menguji perangkat lunak yang mampu melacak lokasi chip kecerdasan buatannya (AI) di tengah meningkatnya laporan penyelundupan chip produksi perusahaan itu ke China.
Dilansir dari Tech Crunch pada Kamis, menurut sumber anonim, Nvidia membangun teknologi verifikasi lokasi yang memungkinkan perusahaan mengetahui di negara mana sebuah chip berada.
Perangkat lunak tersebut bekerja dengan memantau kinerja komputasi chip, sementara jeda komunikasi antarserver dapat memberikan gambaran mengenai posisi fisiknya.
Fitur ini bersifat opsional bagi pelanggan dan akan pertama kali tersedia untuk chip generasi Blackwell.
Baca juga: Nvidia perusahaan publik pertama tembus valuasi 5 triliun dolar AS
Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah laporan muncul yang menuding model AI buatan perusahaan China, DeepSeek, dilatih menggunakan chip Nvidia Blackwell yang diselundupkan. Menanggapi hal itu, Nvidia mengatakan belum menemukan bukti praktik tersebut.
“Kami belum melihat adanya pembuktian atau menerima laporan mengenai ‘pusat data hantu’ yang dibangun untuk menipu kami dan mitra OEM, lalu dibongkar, diselundupkan, dan dirakit kembali di tempat lain. Meski penyelundupan seperti itu tampak jauh dari kemungkinan, kami akan menindaklanjuti setiap laporan yang kami terima,” kata juru bicara Nvidia.
Kabar ini muncul beberapa hari setelah pemerintah Amerika Serikat memberikan lampu hijau bagi Nvidia untuk mulai menjual chip AI H200 kepada pelanggan yang disetujui di China. Persetujuan tersebut hanya berlaku untuk chip H200 generasi lama, tidak termasuk chip Blackwell yang lebih baru.
Baca juga: Trump izinkan ekspor cip AI Nvidia H200 ke China
Baca juga: Nvidia perkuat kolaborasi AI dengan perusahaan teknologi Korea Selatan
Baca juga: Nvidia akan kerahkan 260 ribu GPU bangun pabrik AI di Korea Selatan
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































