Cirebon (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengajak para purna pekerja migran, untuk terjun ke dunia wirausaha sebagai langkah memperkuat ketahanan ekonomi keluarga dan daerah.
Ia menyampaikan hal tersebut saat mengunjungi lokasi usaha konveksi milik Didi Kusnadi, seorang purna migran asal Cirebon, Jawa Barat, yang sebelumnya bekerja di Korea Selatan.
“Saya melihat langsung bagaimana purna migran mampu membangun usaha yang bukan hanya menguntungkan secara pribadi, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” kata Karding di Cirebon, Sabtu.
Ia menjelaskan usaha yang digeluti oleh purna migran asal Cirebon itu kini memiliki omzet ratusan juta rupiah per bulan, dan dikelola dengan sistem manajemen modern.
Menurut dia, wirausaha merupakan salah satu bentuk pemberdayaan paling efektif bagi purna migran setelah kembali ke Tanah Air.
Oleh karena itu, ia mendorong pembentukan koperasi atau badan usaha bersama sebagai wadah kolaborasi dan penguatan ekonomi purna migran.
Baca juga: Mantan PMI sukses bangun usaha kue di Binjai, dipuji Menteri Karding
Baca juga: KP2MI hadirkan komunitas wirausaha bantu purna-pekerja migran berdaya
Karding mengatakan pemberdayaan untuk purna migran bisa dilakukan melalui pelatihan keterampilan, pendampingan usaha, hingga pembukaan akses permodalan.
“Kita juga ingin mereka terlibat dalam pelatihan vokasi, baik keterampilan kerja maupun bahasa,” ujarnya.
Dia menuturkan pengalaman para purna migran selama bekerja di luar negeri, termasuk penguasaan bahasa asing seperti Korea, dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelatihan bagi calon pekerja migran.
Dalam kunjungannya di Cirebon, Karding juga menyerap berbagai aspirasi dari para purna migran yang tergabung dalam Asosiasi Purna Pekerja Migran Indonesia.
Ia menyampaikan aspirasi tersebut akan menjadi bahan penyempurnaan kebijakan, serta regulasi di kementeriannya.
“Kami minta masukan dari lapangan untuk memperkuat regulasi, termasuk peraturan menteri dan keputusan teknis lainnya,” katanya.
Baca juga: Purna PMI punya pabrik susu, Karding: Ini yang diharapkan presiden
Baca juga: Wamen Christina promosikan produk UMKM purna PMI
Lebih lanjut, Karding menekankan pentingnya adaptasi terhadap teknologi dalam pengembangan usaha yang dilakoni oleh para purna migran.
Ia menilai saat ini berdagang tidak bisa lepas dari teknologi. Jika tidak mengikuti perkembangan zaman, usaha seperti konveksi bisa tertinggal.
Dia memastikan Kementerian P2MI akan memberikan dukungan konkret, termasuk fasilitasi legalitas usaha, serta pendampingan dalam membuka akses ekspor bagi produk-produk purna migran.
“Kami siap membantu agar usaha mereka tidak hanya berkembang di dalam negeri, tetapi juga mampu menembus pasar luar negeri,” ucap dia.
Baca juga: Migrant Care Jember dorong ekonomi inklusif untuk UMKM purna PMI
Baca juga: Migrant Care Jember tingkatkan pemberdayaan purna pekerja migran
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025