Mensos ajak pemda-pilar sosial naikkan kelas KPM lewat pemberdayaan

1 day ago 3

Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengajak pemerintah daerah dan pilar sosial untuk menaikkan kelas keluarga penerima manfaat (KPM) lewat pemberdayaan yang menjadi kata kunci dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.

"Bansos itu sementara, berdaya selamanya. Maka di era Presiden Prabowo, aspek pemberdayaan kami perkuat agar masyarakat tidak hanya bertahan hidup, tapi bisa mandiri," kata Mensos yang akrab disapa Gus Ipul saat berdialog dengan 294 pilar sosial di Pendapa Arya Wiraraja, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa perubahan paradigma dari perlindungan sosial menuju pemberdayaan menjadi dasar terbentuknya Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat oleh Presiden Prabowo.

"Tujuannya jelas agar bansos dan pemberdayaan berjalan seimbang. Jangan sampai KPM larut menikmati bantuan, tapi semangat bangkitnya hilang, sehingga kami juga mengajak pemerintah daerah Lumajang untuk fokus pada program-program pemberdayaan yang berbasis data," tuturnya.

Menurut dia keberhasilan intervensi sosial sangat bergantung pada ketepatan data, sehingga peran Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) menjadi sangat penting.

"Semua intervensi harus berbasis DTSEN. Jangan hanya berdasarkan katanya camat atau kepala desa. Kalau datanya belum tepat, perbaiki. Tapi jangan abaikan DTSEN. Itu tolong betul-betul dijaga. Ibu Bupati dan Pak Sekda adalah penentu akurasi data di daerah," katanya.

Baca juga: Mensos: Bansos murni digantikan jadi pemberdayaan sosial masyarakat
Baca juga: Mensos: Data yang tepat dan pilar sosial basis entaskan kemiskinan

Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul juga memperkenalkan model pemberdayaan berbasis potensi lokal, salah satunya adalah pemanfaatan pelepah pisang untuk diolah menjadi kertas bernilai ekonomi tinggi.

"Lumajang itu sentra pisang, maka sangat cocok dikembangkan model pemberdayaan berbasis pelepah pisang," ujarnya.

Usulan tersebut disambut baik oleh Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar dan menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan Kemensos terhadap pengentasan kemiskinan di Lumajang.

"Kehadiran Gus Ipul hari ini bukan cuma membawa semangat, tapi juga solusi. Beliau datang membawa alat, pelatihan, bahkan pembeli produknya sudah disiapkan. Itu langkah konkrit dan pasarnya disiapkan, lalu orangnya dilatih dan dibantu," ucap bupati yang biasa disapa Bunda Indah.

Sebagai tindak lanjut, Kemensos akan melatih warga dari dua desa yakni Desa Ranuyoso (Kecamatan Ranuyoso) dan Desa Klanting (Kecamatan Sukodono) untuk mengolah pelepah pisang menjadi produk yang bernilai jual.

Indah menjelaskan bahwa Lumajang memiliki lebih dari 6.000 hektare lahan pohon pisang, tersebar di wilayah Kecamatan Senduro, Pasirian, hingga Tempursari, termasuk di lahan-lahan Perhutani.

"Kami mendukung penuh upaya graduasi KPM Program Keluarga Harapan (PKH). Satu anak KPM dari Desa Ranuyoso telah berhasil lulus sarjana dan tahun ini akan menyusul empat anak KPM lainnya diwisuda. Mudah-mudahan makin banyak KPM yang mandiri dan tidak lagi bergantung pada bansos," katanya.

Baca juga: Mensos: Sekolah Rakyat di Wisma Atlet Bandung dukung cita-cita bangsa
Baca juga: Mensos: 11 titik di Jabar siap selenggarakan Sekolah Rakyat tahun ini

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |