Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Sugiono menegaskan komitmen Indonesia dalam mendorong penyelesaian krisis Myanmar secara damai.
Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan Extended Informal Consultation on the Implementation of the Five-Point Consensus yang diselenggarakan dalam rangkaian KTT ke-46 ASEAN pada Sabtu (25/5) di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia.
“Indonesia tetap teguh pada komitmen untuk mendorong penyelesaian damai di Myanmar. Stabilitas kawasan hanya bisa tercapai bila ASEAN bersatu dan bertindak berdasarkan prinsip konsensus serta solidaritas,” kata Menlu Sugiono sebagaimana dikutip dari pernyataan pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Baca juga: RI tetap setia dengan ASEAN, Prabowo akan hadiri KTT di Kuala Lumpur
Menlu Sugiono menekankan kembali pentingnya implementasi penuh dari Five-Point Consensus (5PC) ASEAN — sebuah kesepakatan pasca kudeta militer Myanmar pada 2021 — dengan berfokus pada menghentikan kekerasan, memperluas bantuan kemanusiaan, dan memastikan dialog inklusif yang melibatkan semua pemangku kepentingan di Myanmar.
Dirinya juga menyatakan dukungan penuh terhadap berbagai inisiatif Malaysia, sebagai Ketua ASEAN tahun ini, dalam memfasilitasi proses penyelesaian konflik internal secara damai di Myanmar, serta kesiapan Indonesia untuk terus berkontribusi aktif dalam pemulihan demokrasi dan stabilitas Myanmar.
Baca juga: Pemerintah Myanmar apresiasi bantuan kemanusiaan Tim INASAR
“Kekuatan ASEAN terletak pada kesatuannya. Dalam menghadapi krisis Myanmar, kita harus berbicara dengan satu suara, dan bertindak dengan satu tujuan untuk mendorong implementasi penuh 5PC,” tegasnya.
Pertemuan Extended Informal Consultation on the Implementation of the Five-Point Consensus merupakan forum informal yang mempertemukan para Menteri Luar Negeri ASEAN dan Utusan Khusus untuk Myanmar.
Tujuan dari ajang pertemuan tersebut adalah untuk membahas perkembangan situasi di Myanmar serta mendorong implementasi Five-Point Consensus secara lebih efektif.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025