Kabupaten Bogor (ANTARA) - Sebuah kujang berwarna keemasan yang menjulang di puncak Tugu Pancakarsa menambah dimensi baru pada lanskap Simpang Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor.
Ornamen setinggi 10 meter itu dipasang pada 8 Desember 2025 sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menyempurnakan ikon ruang publik yang telah berdiri sejak 2021.
Pemasangan ini bukan hanya langkah teknis, tetapi penanda arah baru penataan Kabupaten Bogor.
Upaya ini membuat struktur tersebut kembali menjadi pusat perhatian, bukan sekadar penanda lalu lintas, tetapi juga titik identitas budaya di pintu masuk kawasan metropolitan Kabupaten Bogor.
Penambahan ornamen kujang menandai langkah penting dalam perbaikan visual dan simbolik tugu. Kujang dipilih sebagai representasi budaya Sunda dan jati diri masyarakat Bogor. Selama ini, ikon kujang lebih dikenal melalui Tugu Kujang di Kota Bogor yang berdiri sebagai simbol kota.
Kehadiran kujang di Tugu Pancakarsa tidak dimaksudkan sebagai duplikasi, melainkan memperluas narasi identitas budaya dalam ruang publik Kabupaten Bogor yang cakupan wilayahnya jauh lebih besar. Skala ornamen di Pancakarsa—dengan total tambahan konstruksi mencapai 14 meter—menjadikannya salah satu simbol kujang terbesar di kawasan Jabodetabek.
Proses pemasangan ornamen dilakukan melalui dua hari pengerjaan dengan melibatkan tim teknis perencana, pelaksana, dan pengawas. Kondisi cuaca sempat menghambat proses pengangkatan material, namun seluruh pekerjaan dilakukan dengan memperhatikan aspek keselamatan dan struktur.
Kuningan dipilih sebagai material utama agar menghasilkan tampilan natural sekaligus tahan terhadap cuaca tropis. Selain ornamen, pemerintah daerah juga melakukan pemolesan dinding, perbaikan sistem pencahayaan, pengaktifan kembali air mancur, serta penegasan nama Tugu Pancakarsa pada bagian bawah tugu untuk menghindari perubahan nama di kemudian hari.
Transformasi tampilan Tugu Pancakarsa tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi bagian dari rangkaian penataan ruang publik yang lebih luas di bawah arahan Bupati Rudy Susmanto. Sejak awal menjabat pada 2025, ia menempatkan Cibinong Raya sebagai kawasan prioritas untuk ditata ulang sebagai pusat aktivitas pemerintahan, kebudayaan, olahraga, dan ruang komunitas warga.
Upaya itu tercermin melalui pembangunan Masjid Raya di kawasan Stadion Pakansari, rencana pembangunan beberapa skywalk di Jalan Tegar Beriman, revitalisasi Gedung Kesenian, hingga integrasi Situ Kabantenan dengan Situ Cikaret sebagai ruang terbuka air yang terhubung.
Pemasangan kujang di Pancakarsa menjadi salah satu penanda visual dari transformasi yang tengah berlangsung. Penataan yang sebelumnya berfokus pada konstruksi fisik kini diarahkan untuk memperkuat identitas kawasan sekaligus memberikan nilai keberlanjutan bagi masyarakat.
Pemeliharaan dan revitalisasi ruang publik seperti ini menjadi penting karena menyediakan ruang interaksi sosial, mendorong mobilitas yang nyaman, serta meningkatkan kebanggaan warga terhadap lingkungannya.
Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































