Yerusalem/Istanbul (ANTARA) - Otoritas Sudan pada Kamis (29/5) mengumumkan lonjakan kasus kolera di Negara Bagian Khartoum, dengan 1.375 kasus baru dan 23 di antaranya tewas dalam sehari.
"Terjadi peningkatan jumlah kasus kolera yang terdaftar di negara bagian, dengan 1.375 infeksi tercatat pada Rabu (28/5)," kata direktur Pengendalian Darurat dan Epidemi di Kementerian Kesehatan Negara Bagian Khartoum, Mohamed Al-Tijani.
"Jumlah kematian menurun karena intervensi medis, dengan hanya 23 kematian yang tercatat pada Rabu," sambungnya.
Baca juga: Kolera tewaskan lebih dari 170 orang di Sudan dalam sepekan
Dia mencatat bahwa 1.116 pasien saat ini tengah dirawat di pusat isolasi.
"Beberapa pusat isolasi telah diaktifkan dan empat pusat penampungan didirikan di daerah-daerah dengan infeksi yang menyebar luas dengan tujuan untuk mendeteksi kasus sejak dini, mengobatinya, dan mengurangi angka kematian," papar Al-Tijani.
Sebelumnya pada Rabu, Kementerian Kesehatan Negara Bagian Khartoum mengumumkan 942 kasus kolera dan 25 kematian pada Selasa, sementara pada Senin terjadi 1.177 infeksi dan 45 kematian.
Menurut statistik pemerintah terbaru, total 60.993 kasus kolera telah tercatat di Sudan, termasuk 1.632 kematian. Sementara pada Agustus 2024, otoritas Sudan telah menyatakan kolera sebagai epidemi nasional.
Infrastruktur kesehatan Sudan merupakan salah satu yang paling terdampak oleh perang saudara yang sedang berlangsung antara tentara Sudan dan saingannya, Pasukan paramiliter Dukungan Cepat (RSF), yang telah berlangsung sejak April 2023.
Sumber: Anadolu
Baca juga: WHO sebut 25 juta orang menderita kelaparan di Sudan
Baca juga: Sudan dilanda gelombang panas dan krisis air yang kian parah
Penerjemah: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025