Jakarta (ANTARA) - Kokain merupakan salah satu jenis narkotika golongan I yang memiliki efek stimulan kuat terhadap sistem saraf pusat. Zat ini dikenal luas karena kemampuannya menimbulkan rasa euforia dalam waktu singkat, namun memiliki potensi adiktif yang sangat tinggi serta dampak berbahaya bagi kesehatan yang serius.
Asal usul kokain
Kokain berasal dari ekstrak daun tanaman Erythroxylum coca, atau dikenal sebagai semak koka, yang tumbuh secara alami di wilayah Amerika Selatan. Daun tanaman ini telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat lokal untuk mengatasi kelelahan dan rasa lapar. Namun, dalam bentuk olahan modernnya, kokain menjadi zat narkotika yang sangat berbahaya.
Terdapat tiga bentuk utama kokain yang umumnya ditemukan di pasaran gelap, yaitu:
- Kokain hidroklorida: berbentuk bubuk putih halus dengan rasa pahit dan efek mematikan rasa. Jenis ini biasanya dihirup (snorted) melalui hidung, dan sering dicampur (cut) dengan bahan lain seperti gula, bedak talc, atau obat bius lokal seperti lidokain.
- Freebase: serbuk putih murni dengan kadar kokain lebih tinggi dibandingkan bentuk hidroklorida. Karena bentuknya yang mudah menguap, freebase biasanya dikonsumsi dengan cara dibakar dan dihirup asapnya.
- Crack cocaine: berbentuk kristal kecil berwarna putih atau krem, kadang transparan dengan semburat warna merah muda atau kuning. Crack dikonsumsi dengan cara dibakar dan dihisap (smoked), serta menghasilkan efek cepat namun intens.
Baca juga: Honduras tangkap walikota penyelundup 90 ton kokain ke AS
Istilah kokain
Kokain dikenal dengan berbagai istilah di kalangan pengguna, seperti: coke, blow, snow, crack, flake, rock, Charlie, toot, white lady, white dust, hingga stardust. Keberadaan berbagai nama ini mencerminkan luasnya peredaran kokain di berbagai komunitas dan negara.
Penyalahgunaan kokain
Kokain dapat digunakan dengan beberapa cara, tergantung bentuknya. Kokain bubuk (hidroklorida) umumnya dihirup melalui hidung atau dilarutkan dalam air untuk disuntikkan. Sementara itu, crack cocaine lebih sering dikonsumsi dengan cara dibakar dan asapnya dihirup.
Pengguna kokain kerap mengonsumsinya secara berulang dalam waktu singkat, atau yang dikenal dengan istilah “binge”, hingga mengalami kelelahan ekstrem atau kehabisan pasokan.
Dampak dan bahaya kokain bagi tubuh
Efek kokain terhadap tubuh sangat cepat dan kuat. Dalam jangka pendek, pengguna akan merasakan:
- Euforia berlebihan
- Rasa percaya diri yang meningkat
- Kewaspadaan tinggi
Namun, efek ini disertai gejala negatif, seperti:
- Kegelisahan dan iritabilitas
- Gangguan tidur (insomnia)
- Hilangnya nafsu makan
- Pelebaran pupil
- Paranoia
Baca juga: Laporan autopsi sebut adanya zat narkotika di dalam tubuh Liam Payne
Penggunaan dalam jangka panjang atau dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius, di antaranya:
- Detak jantung tidak teratur
- Penyakit jantung iskemik
- Henti jantung mendadak
- Kejang dan stroke
- Risiko kematian akibat overdosis
Penyalahgunaan kokain juga dapat merusak jaringan tubuh. Penggunaan lewat hidung secara terus-menerus dapat menyebabkan erosi pada rongga hidung. Sementara penggunaan dalam bentuk asap (crack) dapat menimbulkan sindrom pernapasan kronis yang aneh.
Setelah efek euforia menghilang, pengguna akan mengalami fase "crash" atau kelelahan mental dan fisik, yang disertai rasa sedih, depresi, dan keinginan kuat untuk kembali menggunakan kokain. Hal ini menjadikan kokain sebagai salah satu narkoba yang sangat adiktif dan sulit dihentikan.
Penanganan dan pencegahan
Mengingat bahaya kokain yang sangat besar, pemerintah dan lembaga terkait terus melakukan upaya penindakan serta rehabilitasi terhadap penyalahgunaan narkoba. Penting bagi masyarakat untuk memahami risiko nyata dari penggunaan kokain dan menjauhi segala bentuk penyalahgunaannya.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Edukasi yang tepat dan dukungan sosial yang kuat menjadi kunci utama dalam melindungi generasi muda dari ancaman narkoba jenis kokain dan zat berbahaya lainnya.
Baca juga: Radja Nainggolan ditangkap polisi karena dugaan penyelundupan kokain
Baca juga: Spanyol sita 13 ton kokain, tangkapan terbesar sepanjang sejarah
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025