Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Badan Penyelenggara (BPH) RI Mochamad Irfan Yusuf ikut melepaskan keberangkatan 393 calon haji Aceh kelompok terbang (kloter) pertama asal Kota Banda Aceh.
"Saya dari awal mencatat tanggal kapan Aceh, dan saya harus hadir ke Aceh. Maka dengan ini saya melepaskan jamaah calon haji Aceh," katanya di Banda Aceh, Sabtu.
Pelepasan 393 calon haji kloter pertama tersebut dilakukan bersama Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal, Kepala Kemenag Aceh, Azhari serta stakeholder lainnya di Asrama Haji Embarkasi Aceh, di Banda Aceh.
Jamaah calon haji (JCH) kloter pertama ini dijadwalkan berangkat pada 18 Mei 2025, pukul 07.25 WIB melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) menggunakan pesawat Garuda Indonesia, dan akan mendarat langsung di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
Baca juga: 392 calon haji Maluku diterbangkan langsung ke Arab Saudi
Irfan mengatakan, hari ini sebenarnya bukan hanya melepas jamaah haji Aceh, tetapi juga merayakan sejarah panjang pelaksanaan ibadah haji di nusantara.
"Aceh, sejak abad ke-16 telah menjadi titik awal perjalanan umat Islam ke tanah suci. Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh menjadi tempat para jamaah dari Sumatera berkumpul menuju tanah suci," ujarnya.
Dirinya menyampaikan, Aceh juga menjadi titik berangkatnya peradaban ulama seperti Syekh Abdurrauf As-Singkili, yang telah membuktikan bahwa haji dari Aceh adalah pintu ilmu.
Bukan hanya sekedar perjalanan, tetapi pulang membawa keilmuan, kitab-kitab dan visi pembaharuan dalam keislaman.
Baca juga: 203 Calon Haji Kabupaten Pacitan diberangkatkan ke Tanah Suci
"Ini adalah warisan yang menjadikan jamaah calon haji Aceh menjadi jembatan peradaban dunia. Karena itulah, saya hari ini bisa melepaskan jamaah sekalian," katanya.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengingatkan para jamaah calon haji Aceh untuk benar-benar ikhlas dan bersabar dalam menjalani ibadah haji ini. Apalagi, di sana sudah dipastikan bakal berdesak-desakan, seperti saat tawaf.
"Saya ingatkan kepada semua jamaah harus ikhlas dan penuh kesabaran. Karena kalau tidak semua akan sia-sia. Ini harus diutamakan," katanya.
Selain itu, dirinya juga berharap kepada petugas haji untuk benar-benar melayani para jamaah, jangan sampai ada yang tersesat seperti pengalaman haji sebelumnya.
"Kepada petugas, ini jangan dilepaskan jamaah, takutnya nanti sesat dan tiga hari baru ditemukan. Maka, ini menjadi kewajiban petugas untuk menjaga jamaah," demikian Muzakir Manaf.
Baca juga: Gubernur Jambi lepas 445 calon haji tergabung dalam kloter 16
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
