Israel tahan relawan kapal Madleen, Malaysia serukan tindakan global

5 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Malaysia menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas penahanan yang dilakukan Israel terhadap awak kapal Madleen yang tengah menjalankan misi kemanusiaan ke Gaza dengan damai, serta menyerukan adanya tindakan global terhadap Israel.

Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam keterangan resminya, yang diterima di Jakarta, Senin, menegaskan tujuan utama misi ini adalah untuk membuka jalan bagi pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat Gaza, yang terus ditindas oleh blokade tidak manusiawi yang diberlakukan oleh rezim zionis Israel, yang mengakibatkan kelaparan massal.

"Tindakan mencegat dan mengganggu awak armada tersebut dengan jelas menunjukkan tindakan yang disengaja dan kejam untuk mencegah bantuan kemanusiaan yang seharusnya dapat memberikan sedikit bantuan bagi mereka yang paling terdampak, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua," jelas keterangan Wisma Putra (Kemenlu Malaysia).

Wisma Putra menyatakan blokade terhadap Gaza merupakan bentuk tirani keji yang tidak dapat diterima oleh nilai-nilai kemanusiaan universal.

Baca juga: Israel akan cegat kapal pembawa bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza

Malaysia menekankan bahwa masyarakat internasional tidak boleh tinggal diam dan harus bersatu melawan tindakan yang melanggar prinsip-prinsip keadilan, martabat, dan hak asasi manusia ini.

Malaysia kembali menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera mendesak rezim zionis Israel agar mengakhiri blokade yang kejam dan mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan apa pun kepada rakyat Gaza.

Diberitakan sebelumnya kapal bantuan kemanusiaan Madleen yang sedang menuju Gaza bersandar di Pelabuhan Ashdod, Israel, Senin, setelah pasukan Israel mencegat kapal tersebut dan menangkap semua relawan yang berada di dalamnya.

Madleen merupakan nama kapal yang ditumpangi oleh 12 aktivis solidaritas Palestina, termasuk aktivis lingkungan Swedia Greta Thunberg dari pelabuhan Catania, Sisilia, Italia pada Minggu (1/6) menuju Jalur Gaza di Palestina, Minggu (8/6) malam dan sempat dilaporkan hilang kontak.

Kantor berita asal Korea Selatan Yonhap, Senin, melaporkan pelayaran selama tujuh hari yang memasuki perairan teritorial Gaza sekitar Minggu malam (8/6) harusnya berlabuh di Gaza pada Senin pagi.

Selain aktivis dari Swedia, turut serta dalam kapal itu aktivis dari Jerman, Prancis, Brazil, Turki, Spanyol dan Belanda.

Baca juga: AWG: Israel musuh kemanusiaan, bebaskan relawan kapal bantuan ke Gaza

Baca juga: Israel cegat kapal bantuan kemanusiaan ke Gaza, 12 relawan ditahan

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |