Idul Adha 2025, kurban kambing atau patungan sapi, mana lebih utama?

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Ibadah kurban menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama bagi umat Muslim yang memiliki kemampuan finansial. Islam memberikan tiga pilihan jenis hewan yang boleh dijadikan kurban, yakni unta, sapi, dan kambing. Dari ketiganya, jumlah daging yang dihasilkan sering dijadikan pertimbangan dalam menentukan keutamaan berkurban.

Menjelang Hari Raya Idul Adha, banyak yang mulai mempertimbangkan pilihan hewan kurban apakah lebih utama berkurban kambing secara pribadi atau sapi secara kolektif? Pertanyaan ini kerap muncul tiap tahun, seiring dengan pertimbangan nilai ibadah, keutamaan syariat, hingga kondisi ekonomi masing-masing.

Berikut ini akan mengulas secara lengkap mengenai hukum kurban, pilihan jenis hewan yang sesuai syariat, serta pandangan ulama terkait keutamaan masing-masing pilihan kurban, melansir situs Nu online dan berbagai sumber lainnya.

Hukum ibadah kurban

Ibadah kurban memiliki hukum sunnah muakkad, yakni amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Setiap Muslim yang memiliki kemampuan disarankan untuk melaksanakannya saat Hari Raya Idul Adha tiba. Tradisi kurban ini telah dianjurkan sejak masa kenabian, dengan tujuan memberikan manfaat bagi sesama dan mempererat solidaritas sosial.

Baca juga: Syarat-syarat hewan kurban menurut syariat Islam

Di Indonesia, jenis hewan yang umum digunakan untuk kurban adalah sapi, domba, dan kambing. Dalam pelaksanaannya, penting untuk memperhatikan tidak hanya jumlah daging yang dihasilkan, tetapi juga kualitasnya agar manfaat kurban lebih optimal bagi penerima.

Lebih utama mana, kurban kambing sendiri atau dengan sapi patungan?

Hewan kurban yang paling baik adalah yang berasal dari harta yang halal dan berkualitas. Niat berkurban semata-mata karena Allah akan memberikan manfaat tidak hanya secara spiritual, tetapi juga sosial, khususnya bagi mereka yang membutuhkan daging kurban.

Jenis hewan yang diperbolehkan untuk kurban adalah kambing, sapi, dan unta, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran:

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَۙ

Artinya: “Bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban) agar mereka menyebut nama Allah atas binatang ternak yang dianugerahkan-Nya kepada mereka. Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Maka, berserahdirilah kepada-Nya. Sampaikanlah (Nabi Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang rendah hati lagi taat (kepada Allah).” (QS. Al-Hajj: 34)

Ustadz M. Musbasysyarum Bih menyarankan bahwa kurban dapat dilakukan secara pribadi dengan seekor kambing atau secara kolektif dengan seekor sapi. Ia menekankan bahwa untuk kambing lebih utama dilakukan secara perseorangan, sedangkan untuk sapi dan unta diperbolehkan secara patungan.

Terkait hal ini, Ustadz Hengki menambahkan bahwa patungan kurban diperbolehkan maksimal untuk tujuh orang dalam satu ekor sapi. Maka dari itu, dalam memilih jenis hewan kurban, hendaknya mempertimbangkan kemampuan ekonomi masing-masing dan menyesuaikannya dengan kondisi keuangan.

Baca juga: Selain kambing dan sapi, hewan apa lagi yang bisa dijadikan kurban?

Setiap hewan yang disyariatkan untuk kurban memiliki keistimewaan masing-masing. Baik kambing maupun sapi, keduanya bernilai ibadah, asalkan diniatkan sebagai bentuk ketaatan dan pendekatan diri kepada Allah SWT.

Namun, ada pandangan ulama yang menilai bahwa kurban kambing secara pribadi memiliki keutamaan tersendiri dibandingkan dengan berkurban sapi secara kolektif.

Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Khathib Al-Syarbini dalam kitabnya:

وأفضل أنواع التضحية بالنظر لإقامة شعارها بدنة ثم بقرة لأن لحم البدنة أكثر ثم ضأن ثم معز لطيب الضأن على المعز ثم المشاركة في بدنة أو بقرة أما بالنظر للحم فلحم الضأن خيرها وسبع شياه أفضل من بدنة أو بقرة وشاة أفضل من مشاركة في بدنة أو بقرة للانفراد بإراقة الدم

Artinya: “Lebih utamanya macam-macam kurban dengan melihat pertimbangan syiar adalah unta kemudian sapi, karena daging unta lebih banyak. Kemudian domba, kemudian kambing kacang, sebab lezatnya daging domba melebihi kambing kacang, kemudian berkurban kolektif dalam unta atau sapi. Adapun melihat daging, maka daging domba adalah yang terbaik. Tujuh ekor kambing lebih utama dari satu ekor unta atau sapi. Satu ekor kambing lebih utama dari kurban unta atau sapi secara kolektif, sebab tersendiri dalam mengalirkan darah.” (Syekh Khathib al-Syarbini, al-Iqna’ Hamisy Hasyiyah al-Bujairimi, juz 4, hal. 334)

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kurban kambing yang dilakukan secara pribadi memiliki nilai lebih dalam hal keutamaan syiar dan pelaksanaan ibadah, karena pahala dari hewan yang disembelih sepenuhnya diperoleh oleh satu orang, bukan dibagi dengan peserta kolektif. Adapun untuk sapi, diperbolehkan dilakukan secara kolektif maksimal oleh tujuh orang. Jika lebih dari tujuh, maka kurban tersebut tidak sah secara syariat.

Baca juga: DKI pastikan hewan kurban yang diperiksa di 14 lokasi bebas penyakit

Baca juga: Mau beli hewan kurban? Perhatikan 7 hal penting ini

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |