Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi puluhan pengungsi yang menjadi korban terdampak tanah longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Rabu.
Dalam kunjungan tersebut, Khofifah memastikan bantuan logistik serta kesiapan Pemprov Jatim untuk membangun hunian bagi warga terdampak.
"Pemprov akan segera membangun rumah bagi warga terdampak, bukan hanya yang rumahnya tertimbun, tetapi juga yang masuk zona tidak aman. Kami siap membangun secepatnya, asalkan lahannya tersedia dan aman," ujar Khofifah di lokasi pengungsian.
Didampingi sejumlah kepala dinas teknis dan Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto, Khofifah menyampaikan bahwa pembangunan hunian akan bersifat permanen, seperti yang pernah dilakukan di wilayah Sumurup, Trenggalek, saat terjadi tanah bergerak beberapa tahun lalu.
Baca juga: BPBD Jatim terjunkan tim evakuasi ke lokasi longsor Trenggalek
"Jika lahan tersedia, pembangunannya bisa langsung kami lakukan. Kami minta pemkab segera mengidentifikasi titik-titik aman untuk relokasi," ujarnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) menyemangati para pengungsi di Posko Pengungsi korban longsor di Desa Depok, Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (21/5/2025). ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko.
Dalam penanganan darurat, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa pencarian terhadap enam korban yang diduga tertimbun masih terus berlangsung.
Upaya pencarian melibatkan tim gabungan dari Basarnas, Brimob, dan anjing pelacak.
"Sejak tadi sudah digunakan anjing pelacak, dan besok Insya Allah akan kembali dikerahkan. Kita berharap semua proses pencarian berjalan lancar dan korban bisa ditemukan," katanya.
Khofifah juga menyinggung pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di Jawa Timur yang terus meningkat seiring perubahan iklim global.
Ia mengaku menerima laporan rutin dari BMKG terkait titik-titik rawan banjir dan curah hujan tinggi.
Baca juga: BNPB: 1 anak tewas, 6 orang hilang akibat banjir-longsor di Trenggalek
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek Edy Soepriyanto menjelaskan bahwa longsor di Dusun Kebonagung menyebabkan enam warga hilang.
Material longsoran menimbun sejumlah rumah, dan kondisi lokasi yang curam menyulitkan akses pencarian.
"Tim awal sempat turun langsung ke lokasi melalui jalur kebun karena akses utama putus. Warga menyampaikan ada delapan orang di rumah, dan enam di antaranya dinyatakan hilang," kata Edy.
Ia menyebut, bongkahan material cukup labil sehingga pencarian harus dilakukan dengan hati-hati.
Proses pencarian kini difokuskan pada upaya evakuasi aman dengan bantuan anjing pelacak dari Brimob.
Baca juga: SAR turunkan empat anjing pelacak cari enam korban longsor Trenggalek
Sebanyak 26 warga telah dievakuasi ke lokasi pengungsian di Paseban Desa Depok. Sebagian memilih mengungsi ke rumah kerabat di desa tetangga.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025