Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa sistem teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Senopati untuk mempermudah pelayanan publik dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
“Inovasi terus kita dorong, termasuk menyiapkan tim khusus untuk menjawab telepon masyarakat,” kata Khofifah Indar Parawansa saat meninjau help desk SPMB 2025 di Kantor Dinas Pendidikan Jatim, Surabaya, Jumat.
Khofifah menjelaskan AI Senopati merupakan hasil kerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
"Teknologi ini mampu menjawab pertanyaan seputar proses SPMB, mulai dari domisili, syarat khusus seperti tinggi badan dan buta warna di beberapa SMK, hingga akses pendidikan bagi siswa dari luar Jawa Timur," katanya.
Khofifah berharap AI Senopati dapat mempercepat dan mempermudah siapa saja yang ingin mendapatkan penjelasan terkait SPMB 2025.
Baca juga: Gubernur Jatim tekankan objektivitas sukseskan SPMB
"Berbagai upaya ini merupakan bentuk komitmen Pemprov Jatim dalam memberikan pelayanan publik terbaik bagi calon siswa dan wali murid di jenjang SMA, SMK, maupun SLB. Teknologi diharapkan mampu mengurangi kebingungan serta mempercepat proses administrasi," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai menyatakan pelayanan SPMB tidak mengenal hari libur karena menjadi tuntutan masyarakat.
“Walaupun libur panjang, pelayanan SPMB tetap berlangsung karena merupakan tuntutan masyarakat. Ada masyarakat yang ingin bertatap muka, dan ada call center yang selalu siap. SPMB tahun ini berjalan lancar, kita belajar dari pelaksanaan tahun lalu,” ujarnya.
Aries menambahkan bahwa saat ini SPMB berada pada tahap perbaikan nilai.
"Nilai rapor dan sistem tidak selalu sama. Ini nanti sekolah yang akan memperbaiki, dan batas akhirnya tanggal 31 Mei,” katanya.
Baca juga: Jadwal, syarat, dan tata cara pendaftaran SPMB Jatim 2025 SMA & SMK
Tahapan selanjutnya yakni pengambilan PIN dan verifikasi data yang dijadwalkan berlangsung mulai 2 hingga 13 Juni, sementara verifikasi berkas dilakukan hingga 14 Juni.
Pada tahun ini, mekanisme seleksi jalur domisili mengalami perubahan signifikan. Jika sebelumnya urutan seleksi berdasarkan jarak, kini lebih mengutamakan nilai akademik calon siswa.
“Jadi, urutannya pakai nilai akademik dulu, baru jarak. Nilai akademik diambil dari rapor semester 1 sampai 5 dan ditambahkan indeks sekolah,” ujarnya.
Indeks sekolah dihitung berdasarkan rata-rata jumlah lulusan yang diterima di SMA negeri. Komposisinya, 60 persen berasal dari nilai rapor dan 40 persen dari indeks sekolah. Apabila nilai sama, barulah diperhitungkan jarak.
Aries juga memastikan keluarga yang sudah menetap selama minimal satu tahun tetap dapat mengikuti jalur domisili. Proses seleksi tetap mengacu pada urutan nilai akademik dan jarak.
Untuk mendukung kelancaran pelayanan, Dinas Pendidikan Jatim menyiagakan 7.155 personel help desk dari tingkat satuan pendidikan, cabang dinas, hingga kantor pusat.
Baca juga: Beasiswa SMA/SMK swasta wujudkan Jatim cerdas dan tekan putus sekolah
“Kami memberikan porsi yang detail agar proses masuknya lebih sehat,” kata Aries.
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025